Brimob: Tuduhan Mengepung Kejagung Framing!

Komandan Korps Brimob Polri Komjen Imam Widodo/Ist
Komandan Korps Brimob Polri Komjen Imam Widodo/Ist

Matarakyat24.com –Komandan Korps Brimob Polri Komjen Imam Widodo membantah adanya pengepungan oleh anak buahnya saat Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut kasus dugaan korupsi timah.

Hal itu dikatakan menanggapi pernyataan Jaksa Agung ST Burhanuddin saat rapat dengan Komisi III DPR yang menyebut Kejagung dikepung oknum Brimob saat pengusutan kasus dugaan korupsi timah.

Imam Widodo menyebut bahwa tidak ada perintah kepada anak buahnya untuk melakukan pengepungan di Kejagung.

Imam menyebut tidak ada pengepungan yang dilakukan oleh Brimob. Imam menyebut Brimob hanya di-framing.

“Enggak ada. Framing saja. Enggak ada,” ujar Imam di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (14/11/2024).

Imam menjelaskan, tidak ada yang superior dalam Republik Indonesia ini. Menurutnya, semua kementerian/lembaga harus saling memperkuat.

“Jadi kita ini sama dalam republik tercinta ini. Tidak ada yang superior, tapi kita saling menguatkan. Yang menjadi prioritas daripada bangsa ini semua kementerian/lembaga ini saling memperkuat. Itu saja sebenarnya. Jadi tidak ada namanya kita yang Itu adalah framing sajalah,” jelasnya.

Saat ditanya mengenai apakah ada Brimob yang disanksi, Imam justru bertanya balik. Dia kembali mengingatkan bahwa Brimob hanya di-framing oleh Jaksa Agung.

“Sanksi yang gimana ya? Nanti mungkin Itu framing saja. Sebabnya tidak ada yang lain-lain. Itu saja,” kata Imam.

“Enggak ada ya. Brimob ini kan kepolisian. Kita ini tidak berdiri sendiri. Tapi kita bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jadi apa yang menjadi statement Bapak Kapolri ya itu yang akan kita laksanakan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengungkapkan bahwa ada oknum anggota Brimob yang terlibat dalam pengepungan kantor Kejaksaan Agung (Kejagung) saat pengusutan kasus korupsi timah.

Pernyataan ini disampaikan Burhanuddin dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, menjawab pertanyaan anggota Komisi III Benny K Harman yang meminta kejelasan mengenai insiden tersebut.

“Pengepungan Kejaksaan Agung dilakukan, jujur saja, dilakukan oleh oknum Brimob,” ujar Burhanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (13/11/2024).

Ia menambahkan, pihaknya telah menyerahkan oknum Brimob yang terlibat kepada Mabes Polri dan tidak lagi memantau perkembangan kasus tersebut.

Benny K Harman meminta penjelasan lebih lanjut mengenai peristiwa yang terjadi pada saat itu.

Pertanyaan Benny berasal dari pembuntutan tersebut berlangsung pada Minggu (19/5/2024) malam. Kala itu, Febrie sedang makan malam dalam sebuah restoran Perancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

Dia datang bersama satu ajudan dan petugas patroli wilayah (patwal) Polisi Militer. Atas kejadian ini, seorang anggota Densus 88 berinisial IM dengan pangkat Bripda diamankan. Dia diduga tengah menjalankan misi “Sikat Jampidsus” dan melakukan penyamaran.

“Kami mohon penjelasan yang pertama adalah kalau bisa kami dijelaskan apa ceritanya kantor Kejaksaan Agung itu dikepung oleh pasukan coklat. Coklat atau Brimob? Sampai saat ini belum ada penjelasan, hanya muncul berita di publik kemudian bersalaman lalu selesai. Tapi apa peristiwa sesungguhnya publik ingin mendapatkan penjelasan sejelas-jelasnya,” pungkas Benny.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *