Matarakyat24.com – Jakarta Barat, 1 April 2025 – Tradisi Lebaran Betawi Antar Kampung di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, kembali mencuri perhatian. Kegiatan ini, yang berlangsung dari 1 hingga 7 Syawal, telah menjadi bagian penting dari budaya Betawi di kawasan tersebut.
Setiap tahunnya, masyarakat Betawi di wilayah ini merayakan Lebaran dengan cara yang sangat khas, yaitu dengan melakukan kunjungan dari kampung ke kampung, mengunjungi sanak saudara dan keluarga, baik yang dekat maupun yang jauh.
Fachry, Ketua Dewan Kota Jakarta Barat yang juga warga Duri Kosambi, sangat mendukung pelestarian tradisi ini. Menurutnya, tradisi Lebaran Antar Kampung tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya Betawi, tetapi juga memperkuat silaturahmi antar keluarga dan komunitas.
“Sejak kecil, saya sudah terbiasa ikut keliling dari kampung ke kampung, ini adalah warisan dari orang tua saya, bahkan kakek saya. Tradisi ini sudah turun temurun dan masih tetap dilestarikan hingga kini,” kata Fachry yang akrab disapa Baba.
Selain itu, Fachry menyatakan rasa bangga dan bahagianya bisa menjadi bagian dari komunitas yang memiliki tradisi seperti ini. Ia berharap, pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap tradisi Lebaran Antar Kampung dan mendukung upaya untuk memasukkan kegiatan ini ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
“Jika pemerintah ingin mendaftarkan tradisi Lebaran Antar Kampung ini sebagai WBTB, kami tentu sangat menyambut baik. Ini adalah salah satu bentuk pelestarian budaya yang sangat penting,” ungkapnya.
Tradisi Lebaran Betawi Antar Kampung dimulai sejak hari pertama Idul Fitri, dengan keluarga inti mengunjungi orang tua atau mertua.
Selanjutnya, pada hari kedua hingga hari ketujuh, masyarakat mengikuti jadwal yang sudah ditentukan untuk mengunjungi kampung-kampung tetangga dan kerabat, seperti Kampung Tanah Koja, Pondok Sambi, hingga Kampung Cantiga dan Cipondoh di Tangerang.
Jadwal yang telah diatur secara sistematis ini memastikan bahwa setiap keluarga dapat mengunjungi dan dijenguk oleh saudara mereka tanpa ada yang terlewat.
Lebaran Betawi Antar Kampung di Duri Kosambi juga diwarnai dengan semangat kebersamaan dan kegembiraan, di mana setiap kampung yang dikunjungi akan menyambut kedatangan tamu dengan penuh kehangatan.
Meskipun jadwal kunjungan sudah terorganisir dengan baik, tradisi ini tetap mengedepankan rasa hormat dan kewajiban untuk mematuhi waktu yang telah ditentukan. “Kami harus siap menerima tamu sesuai jadwal, begitu juga jika kami menjadi tamu, meskipun harus berkunjung hingga malam hari,” ujar Fachry.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, terutama dari pemerintah, diharapkan tradisi Lebaran Betawi Antar Kampung dapat terus berkembang dan ter-lestarikan sebagai salah satu warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai sosial dan kekerabatan. (Red)