Matarakyat24.com, Jakarta – Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM. MBA. (Anggota Komisi 1 DPR RI) hadir pada webinar Forum Diskusi Publik yang digelar Kominfo RI dengan tema “Menjadi Pemilih Cerdas pada Pemilu 2024” melalui platform online zoom meeting pada Minggu, 28 Januari 2024.
Webinar dimulai dengan adanya keynote speech dari Drs. Dikdik Sadaka (Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan). Dikdik menyampaikan sangat senang berbagi informasi mengenai Pemilihan Umum 2024.
“Pemilihan Umum adalah momen krusial bagi kita sebagai warga negara, di mana kita memiliki kesempatan untuk memberikan suara dalam menentukan arah dan kepemimpinan negara kita”, ujar Dikdik.
Dikdik mengajak masyarakat bersama-sama perangi politik uang dan praktik-praktik curang lainnya.
“Mari kita bersama-sama memerangi politik uang dan praktik-praktik curang lainnya. Kita harus menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas pemilu agar hasilnya benar-benar mencerminkan kehendak rakyat. Partisipasi aktif kita dalam pemilu bukan hanya hak, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai warga negara.
Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM. MBA. (Anggota Komisi 1 DPR RI) menyampaikan dalam konteks perkembangan media sosial di Indonesia, fenomena ini menjadi semakin relevan seiring berjalannya waktu. Media sosial tidak hanya menjadi platform untuk berkomunikasi, tetapi juga alat yang dapat memengaruhi pandangan politik dan persepsi masyarakat terhadap calon pemimpin. Peran media sosial semakin mendominasi dalam menyampaikan informasi politik dan kampanye.
Sjarifuddin juga menjelaskan pentingnya media sosial dalam Pemilu 2024 tidak dapat diabaikan. Media sosial bukan hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga sebagai alat kampanye yang sangat efektif. Oleh karena itu, pemilih harus memahami dampak media sosial dalam membentuk opini publik
“Pentingnya media sosial dalam Pemilu 2024 tidak dapat diabaikan. Media sosial bukan hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga sebagai alat kampanye yang sangat efektif. Calon-calon dapat berkomunikasi langsung dengan pemilih, menyampaikan program, dan merespons isu-isu terkini dengan cepat. Oleh karena itu, pemilih harus memahami dampak media sosial dalam membentuk opini publik”, ujar Sjarifuddin.
Sjarifuddin juga mengingatkan untuk waspada terhadap konten media sosial menjadi aspek krusial dalam menghadapi Pemilu 2024. Pemilih perlu mengembangkan kemampuan untuk memilah informasi yang valid dan terpercaya, serta menghindari penyebaran berita palsu atau hoaks.
“Waspada terhadap konten media sosial menjadi aspek krusial dalam menghadapi Pemilu 2024. Pemilih perlu mengembangkan kemampuan untuk memilah informasi yang valid dan terpercaya, serta menghindari penyebaran berita palsu atau hoaks”, ingat Sjarifuddin.
Pendidikan politik dan literasi media menjadi kunci untuk membekali pemilih dengan pengetahuan yang cukup agar dapat membuat keputusan yang tepat.
Cerdas dan cermat dalam melihat kampanye di media sosial juga diperlukan. Pemilih harus mampu menyaring informasi, mengidentifikasi retorika politik, serta memahami substansi program yang diusung oleh setiap kandidat. Melalui pendekatan kritis dan objektif, pemilih dapat membuat keputusan yang berlandaskan informasi yang akurat dan relevan.