Korps HMI-Wati Komisariat Widyarman Menggelar “Semalam Bersama HMI-Wati”

Matarakyat24.com, Kupang – Korps HMI-Wati (Kohati) Komisariat Widyarman Cabang Kupang menggelar ‘Semalam Bersama HMI-Wati’ sebagai rutinitas kajian tahunan mereka di tubuh Kohati Komisariat Widyarman itu sendiri. Pada hari Minggu yang bertempat di Aula Graha Insan Cita Flobamorata (GICF), Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang (18 Jumadil Akhir 1445 H) atau (31 Desember 2023 M).

Semalam Bersama HMI-Wati dengan mengusung tema : “Upaya Mempertegas Eksistensi Kohati Sebagai Ibu Peradaban”. Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh 6 Komisariat di ruang lingkup HMI Cabang Kupang, dimana setiap Komisariat mendelegasikan beberapa kadernya untuk mengikuti Semalam Bersama HMI-Wati tersebut.

Dalam sambutannya, Inayah Pehulu, ketua Kohati Komisariat Widyarman, menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui lebih dalam peranan dan fungsi Kohati sekaligus ia sebagai isteri, ibu, anak serta masyarakat.

“Kohati berfungsi sebagai wadah peningkatan dan pengembangan potensi kader HMI dalam wacana dan dinamika keperempuanan, awal berdirinya kohati juga merumuskan tujuan yaitu meningkatkan kualitas dan peranan HMI-Wati sampai kepada cita-cita yang luhur sebagai pembina dan pendidik generasi masa depan bangsa karena dia ialah ibu, doa, cinta dan kehangatan,” katanya mengawal sambutan.

Bahkan, dia juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

“Saya sebagai Ketua Kohati Komisariat Widyarman mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Abang, Yunda dan teman-teman Komisariat di ruang lingkup HMI Cabang Kupang yang telah hadir pada acara ini,” ucapnya.

Adapun serangkaian materi kegiatan ini adalah; KeKohatian, Doktrin Feminis Perempuan dikalangan Masyarakat Islam, Perempuan sebagai Manifestasi Cinta di Muka Bumi serta ditutup dengan materi Teologi Rahim.

Dilanjutkan Syarwan Edy selaku Ketua Umum HMI Komisariat Widyarman, juga mengatakan bahwa perempuan adalah tiang negara, bila kaum perempuannya baik (berakhlak karimah) maka negaranya baik, dan bila perempuannya rusak (amoral) maka rusaklah negara itu. Nah bisa diambil makna bahwa keberhasilan suatu negara di mulai dari memperbaiki perempuannya. Dalam mewujudkan Indonesia lebih baik, perlu kiranya memulai dengan cara sederhana yaitu memperbaiki kualitas perempuan Indonesia terkhusus HMI-Wati.

Harapannya, di kegiatan Semalam Bersama HMI-Wati ini. Lembaga yang berstatus semi otonom ini mampu menjadi wadah untuk edukasi perempuan agar lebih peka terhadap kodrat dan perannya sebagai perempuan. Di mulai dari edukasi hal yang sederhana hingga implementasi yang besar. Sebab, gedung yang tinggi juga bermula dari pasir yang kecil. Begitulah pepatah mengatakan. Semoga wadah ini bisa selalu exis dalam edukasi untuk pembekalan diri menjadi seorang perempuan yang dirindukan surga. Bukan sebuah wadah untuk menuntut ini dan itu.

Tambah Paji sapaan akrabnya sebelum mengakhiri sambutannya, Kohati itu berperan bukan baperan.

“Kohati itu Berperan bukan Baperan. Kohati, Melekat kedalam menggapai asa, bukan menyirami rasa hingga tak terarah. Menjadi perempuan berarti menjadi perawat kehidupan. Menjadi perempuan juga berarti hidup dalam dilema. Ia dipuja dan dibutuhkan, namun dijajah sepanjang jalan kenangan. Sudah waktunya, dilema ini diakhiri. Kita perlu mendorong pembebasan kaum perempuan. Sekarang,” tutupnya.

Sementara dikesempatan yang sama, Nyai Harifah Akbar, sebagai Ketua Umum Kohati HMI Cabang Kupang, menyampaikan bahwa Kohati merupakan wadah bagi HMI-Wati untuk membahas isu-isu keperempuanan serta memberikan pemikiran yang solutif terhadap permasalahan perempuan.

“Sebagai organisasi keperempuanan, Korps HMI-Wati (Kohati) harus berada di garda terdepan terkait isu-isu keperempuanan baik di Daerah maupun di tingkat Nasional, Internasional lebih khusus di Bumi Nusa Tenggara Timur. HMI-Wati harus menjadi patron bagi perempuan-perempuan di luar sana,” paparnya.

Adanya kegiatan Semalam Bersama HMI-Wati tersebut diharapkan sebagai bekal para peserta untuk meningkatkan kualitas kepemimpinannya sehingga anggota Kohati memiliki watak dan kepribadian yang teguh, kemampuan intelektual, profesional serta kemandirian dalam merespon dan mengantisipasi berbagai wacana keperempuanan yang berkembang dalam masyarakat.

“Saya harap Kohati ke depan bisa secara relevan mengikuti perkembangan zaman. Dari acara ini saya yakin Kohati bisa melahirkan generasi kepemimpinan perempuan yang memilki kontribusi untuk bangsa dan negara,” harapnya.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *