Matarakyat24.com, Jakarta – Farah Puteri Nahlia Anggota Komisi I DPR RI kembali hadir webinar Literasi Digital via zoom meeting pada Kamis, 28 Maret 2024.
Farah menyampaikan bahwa kerap ditemukan dalam keseharian bahwa hoax adalah berita bohong, hoax merupakan berita yang tidak benar sehingga hoax ini memang adalah informasi yang sengaja dibuat atau disebarkan dengan tujuan menyesatkan pembacanya untuk menipu atau mengelabui pembacanya dan juga hoax ini sering kali menyebar dengan cepat melalui media sosial.
“Sekarang semuanya kita tahu bahwa kita hidup di zaman digitalisasi semua orang punya handphone, semua orang punya akses ke internet sehingga perputaran berita bohong ini terasa sangat amat gampang untuk ditemui dalam keseharian”, ujar Farah.
“Hoax ini kadang-kadang dikemas seakan-akan informasinya nyata namanya juga kan informasi yang palsukan, dibuat untuk menipu orang jadi seakan-akan terkadang semua tahu misalnya terjadi pengeboman di Jakarta padahal bomnya ini terjadinya gambar yang dipakai adalah kejadian di Jakarta beberapa tahun yang lalu tapi dibuat seakan-akan itu kejadiannya baru saja terjadi nah sehingga masyarakat kesulitan dalam menentukan mana informasi yang benar dan mana informasi yang salah karena terkadang masyarakat kita juga itu keburu panik, keburu minimitrasi sehingga langsung percaya kemakan mentah -mentah sama yang namanya hoax”, lanjut Farah.
“Di era konvergensi ini, kita tidak hanya menjadi sebagai penerima, tapi juga kita sekaligus sebagai pelaku dalam komunikasi khususnya yang terjadi di ranah digital. Siapapun saat ini tentu mampu menjadi pengguna yang aktif dan selektif jika memiliki kemampuan untuk dapat mengoperasionalkan media sosial untuk aktivitas kesehariannya”, tuturnya.
“Dan dalam menghadapi hoax, kita harus menjadi netizen yang cerdas. Ini merupakan hal penting dalam membangun budaya informasi yang lebih akurat, menghindari penyebaran hoax yang tentunya dapat merudikan, dan juga menduduki diri kita dan orang sekitar kita dari manipulasi dan penipuan yang terjadi di sosial media. Dan kemudian juga dengan kolaborasi dan edukasi, kita dapat membentuk komunitas yang tangguh dan terpelajar tentunya, yang mampu melawan hoax, dan dapat membangun ruang digital yang lebih aman, positif, berintegritas, dan juga dipenuhi dengan informasi-informasi yang terpercaya”, tutup Farah.