Matarakyat24.com –Presiden Prabowo Subianto melalui Partai Gerindra memberikan modal usaha untuk penjual es teh, Sunhaji yang diolok-olok Gus Miftah. Dalam video yang diunggah akun @Gerindra, bantuan diantarkan langsung oleh Ketua PAC Gerindra Grabag. Dalam pertemuan itu turut hadir Sunhaji beserta sejumlah kerabatnya.
“Ini ada titipan dari adminnya Bapak Prabowo untuk modal Bapak usaha,” ujar Ketua PAC Gerindra Grabag di Instagram @Gerindra, Rabu (4/12/2024). Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat kontra dengan perkataan yang dilontarkan oleh utusan presiden Gus Miftah.
Euforia Berdakwah
Ketua PGX Agung Suprio menuturkan, Indonesia sejak 2024 ini, sedang menuju kepada kesadaran agama untuk kebaikan bersama. Wajar akhirnya, satu persatu orang-orang yang membawa narasi agama dengan unsur sinis atau candaan kasar banyak kesandung permasalahan.
“Euforia berdakwah tampaknya begitu terlihat di Indonesia sejak 2017 lalu. Sayangnya, euforia agama malah menyebabkan nilai-nilai agama untuk memanusiakan manusia malah terpinggirkan. Candaan kasar dan kotor, Sinisme, dan Komentar Kasa, acap terkesan hal lumrah, padahal jauh dari nilai-nilai kesantunan dan keadaban,” kepada matarakyat24.com dalam pesan singkatnya, Kamis (5/12/2024).
Narasi agama, imbuhnya, jika dicampur ke dalam politik pragmatis cenderung malah menyebabkan terjadinya banyak masalah baru. Begitu juga yang terjadi ketika pendakwah terjun ke politik, rasa kebersamaan dengan masyarakat lambat-laun malah terkikis. Akhirnya yang terjadi adalah acap pendakwah kepleset dalam komentarnya yang kasar maupun sinis.
Lontaran pernyataan, Gus Miftah mengagetkan publik ketika ia melontarkan kata kasar “Goblok” kepada seorang bapak penjual Es Teh. Niat awal Miftah hanya guyonan, tetapi kata kasar yang meluncur drastis dari mulutnya, malah menyayat hati bapak tersebut, bahkan menyulut kemarahan publik. Akhirnya, Gus Miftah melakukan mengupayakan meminta maaf secara media dan juga menemui bapak tersebut.
Legitimasi Pendakwah
Ketua PGX Agung Suprio menuturkan menganalisa, kasus Gus Miftah menunjukkan ia sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, malah kepleset pada situasi pelaku dari ketidakharmonisan beragama.
“Bagi publik Gus Miftah telah melakukan kesalahan, karena pendakwah semestinya tidak mengeluarkan bahasa kasar maupun candaan yang mengolok-olok pihak lain saat berdakwah,” urainya.
Mendiskusikan Agama, Lanjut Agung Suprio, memang dapat membuat manusia kepleset seperti, penggunaan kata-kata kasar, melecehkan, maupun pemilihan penggambaran cerita yang malah menghadirkan kejengkelan publik.
“Memang dirasa amat baik, usulan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait jika pendakwah harus memiliki sertifikasi. Sertifikasi ini sejatinya untuk menjaga keharmonisan masyarakat. Diharapkan pendakwah dalam menyampaikan pesan-pesan dakwahnya tidak keluar dari nilai keagamaan. Sebab memang agama sejatinya untuk memanusiakan manusia, bukan malah sebagai alat untuk menghina antar manusia,” tandasnya.
Sisi lain, imbuh Agung Suprio, disamping legitimasi tentu saja tetap dibutuhkannya kontrol dari masyarakat. Agar pendakwah lebih mengedepankan etika, sehingga tidak terjadi lagi pendakwah melanggar tata kesopanan publik dan melanggar keadaban publik.
“Bahkan, memang sebaiknya, masyarakat mulai menyadari euforia agama dalam politik juga sudah sebaiknya mulai perlahan-lahan diabaikan. Sebab, negara Indonesia dibangun atas dasar nilai-nilai moral bukan individual. Sehingga, nilai-nilai kesantunan memang menjadi perekat persatuan dan kesatuan serta keharmonisan di masyarakat. Jadi tanpa diminta maupun diungkapkan dalam narasinya, pondasi agama dan moral juga menjadi dasar dalam politik di negeri ini,” pungkasnya..
Seperti diberitakan sebelimnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan teguran kepada Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya.
Teguran itu berkaitan dengan hinaan yang Miftah lontarkan kepada pedagang es teh saat sedang berdakwah di Magelang beberapa waktu lalu. Prabowo pun meminta Miftah untuk langsung meminta maaf kepada pedagang bernama Sunhaji itu.(Red)