Khazanah
Oleh : Syaiful Anwar
Seorang ahli zuhud bernama Syaiban memiliki seorang tetangga yang bernama Ibnu Shaiqal. Tetangganya itu memiliki sebuah rumah yang berdempetan dengan rumah Ibrahim bin Isa bin Hayawiyah Al-Faqih.
Ibnu Hayawiyah meminta Ibnu Shaiqal agar ia menjual rumahnya kepadanya, namun permintaan itu tidak ia penuhi. Karena kesal Ibnu Hayawiyah berkata, ”Sesungguhnya hartamu itu tidak bersih, sedangkan rumah kecil ini murni halal, ia aku warisi dari ayah dan kakekku.”
Meskipun ia memaksa untuk menjualnya, Ibnu Shaiqal tetap tidak mau. Akhirnya Ibnu Hayawiyah pun berkata, ”Jika kamu tidak mengambil harta penjualan ini, maka aku akan selalu mengusik kamu, hingga akhirnya kamu sendiri yang angkat kaki dari rumah itu.”
Ibnu Shaiqal menjawab, ”Aku akan mengharap kepada Allah dengan doa saudara-saudaraku agar Dia melin- dungimu dari kejahatanmu.”
Ibnu Hayawiyah kembali menjawab, ”Ya, silakan. Kalau perlu mintalah kepada Syaiban dan Hasan agar mereka berdoa untukmu di shaumi‟ah (sebutan untuk tempat ibadah sebelum Islam datang) itu! Karena tempat itu lebih dekat kepada Allah!”
“Ya, kami akan melakukannya.” Jawab Ibnu Shaiqal. Tak buang-buang waktu ia pun pergi menemui
Syaiban dan Hasan dan menceritakan perkataan yang diucapkan oleh Ibnu Shaiqal.
“Insya Allah, Ibnu Shaiqal, kami akan berdoa kepada Allah.” sahut keduanya setelah mendengar cerita Ibnu Shaiqal.
Tatkala malam telah tiba, mereka pun menginap di saumi‟ah yang dimaksud. Di sana mereka shalat dan berdoa. Lalu ketika menjelang Subuh, tiba-tiba terderngarlah teriakan dan tangisan. Ternyata pada waktu itu Ibnu Hayawiyah telah meninggal dunia. Allah telah mengabulkan doa kedua orang saleh itu atas Ibnu Hayawiyah. Dengan kematian Ibnu Hayawiyah, maka Ibnu Shaiqal dan kaum muslimin lainnya pun telah terhindar dari kejahatan-kejahatan yang sering ia lakukan. Demikianlah, balasan dari Allah terhadap orang yang meremehkan doa.