Matarakyat24.com, Jakarta – Dalam politik, hubungan antara PDIP dan Presiden Jokowi berada pada titik nadir. Nuansa pengungkapan atau perasaan dikhianati muncul dikalangan elite PDIP, Setelah Gibran secara resmi muncul sebagai Cawapres Prabowo.
Strategi politik dua kaki ala Jokowi akhirnya melahirkan sebuah dilema. Yaitu Kebingungan dikalangan pendukung jokowi dan PDIP. Antara memilih pasangan Prabowo-Gibran atau Ganjar-Mahfud.
Skenario politik ini mungkin bisa berhasil, jika faktor anies bisa dieliminasi. Akan tetapi sampai ditiupnya peluit tanda pertandingan akan dimulai, pasangan Amin tetap melaju alias tak terhentikan.
Strategi politik dua kaki mengesankan bahwa jokowi sering berperilaku selintutan terhadap sekutu-sekutu politiknya.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang Jawa sering menggunakan istilah ini (selintutan) untuk menggambarkan perilaku seseorang yang sering melakukan pengkhianatan-pengkhianatan “kecil” untuk mengelabui orang lain yang dikenalnya demi mencapai tujuan dan ambisi pribadinya.
Bagian antiklimak dari episode drama politik dua kaki ini telah terjadi dalam satu minggu terakhir ini. Ketika sang anak akhirnya mencalonkan diri dan muncul sebagai kandidat bacawapres Prabowo.
Sejarah akan mencatat apakah strategi politik dua kaki ala jokowi merupakan taktik jitu menuju kemenangan politik atau justru akan menjadi kesalahan terbesar presiden jokowi di akhir masa kepemimpinannya.
Sumber : Jakartasatu
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.