Solok, 15 Juni 2025 – Kunjungan mantan Menteri BUMN, Dr. Mustafa Abubakar, yang merupakan bagian dari Kabinet Indonesia Bersatu II era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bersama rombongan wisata budaya dan kuliner Minang, membawa nuansa baru bagi Rumah Pintar Panyakalan di Solok. Dalam acara tersebut, juga dilakukan peresmian Sanggar Seni Sarumpin yang menjadi wadah pengembangan seni dan budaya Minang bagi masyarakat setempat.
Rumah Pintar Panyakalan solok merupakan pusat pembelajaran yang mengajarkan seni, budaya, dan tradisi Minangkabau, dengan tujuan untuk membentuk masyarakat yang lebih sejahtera melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Fasilitas ini berkomitmen untuk mendukung masyarakat dalam mengembangkan kemampuan disiplin, ketekunan, dan kepercayaan diri, serta membentuk karakter yang taat kepada ajaran agama.
Ibu Darliza Hamzah, Pembina Yayasan Rumah Pintar panyakalan solok, dalam sambutannya menyatakan rasa haru dan terima kasih atas kunjungan tersebut. Ia mengatakan, “Kami sangat senang menyambut wisatawan budaya dan kuliner yang datang ke Rumah Pintar Panyakalan. Saya sangat terharu melihat semangat anak-anak yang terlibat di sini. Meskipun saya tidak tahu dari mana mereka berasal, saya sangat bangga dan berharap Pemda terus mendukung kegiatan ini. Saya berharap apa yang saya lakukan di sini semata-mata untuk melestarikan seni dan budaya Minang agar tidak tergerus oleh arus globalisasi.”
Rumah Pintar Panyakalan Solok telah berhasil melahirkan banyak anak muda berbakat, yang tidak hanya berprestasi dalam bidang kesenian Minangkabau, seperti randai, tari piring, tari persembahan, dan bela diri, tetapi juga dalam bidang pembelajaran agama, bahasa Inggris, dan olahraga. Salah satu kegiatan unggulan adalah pengolahan batik khas Panyakalan, yang kini sudah dipasarkan tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat nasional.
Ibu Lesmi, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, dalam sambutannya mengungkapkan, “Rumah Pintar ini memberikan motivasi yang luar biasa bagi pengembangan seni dan kebudayaan. Kami berharap tempat ini bisa menjadi pusat seni yang dapat diwariskan kepada generasi muda. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini.”
Sementara itu, Dr. Mustafa Abubakar, yang kini aktif dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, mengungkapkan kekagumannya terhadap Rumah Pintar. “Rumah Pintar dan Kampung Inggris adalah pusat pembelajaran yang luar biasa bagi masyarakat. Ini adalah aset penting untuk pemberdayaan masyarakat, yang dapat menghasilkan generasi yang cerdas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Para tamu yang hadir dalam kunjungan tersebut tampak terkesan dengan penampilan karya seni dan bakat anak-anak yang dipertunjukkan di Rumah Pintar. Banyak yang merasa terharu dan tersentuh oleh dedikasi serta semangat anak-anak dalam melestarikan seni dan budaya Minangkabau.
Acara tersebut ditutup dengan makan bajamba, sebuah tradisi makan bersama yang menjadi simbol kebersamaan, diikuti dengan diskusi yang sangat produktif. Para peserta memberikan masukan-masukan yang sangat berharga untuk pengembangan Rumah Pintar ke depan. Usai diskusi, rombongan wisata budaya juga berkesempatan menyaksikan langsung proses pembuatan batik khas Panyakalan, yang semakin menambah kekayaan budaya lokal yang patut dibanggakan.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi momen berharga bagi pengembangan seni dan budaya Minangkabau, tetapi juga memperlihatkan komitmen masyarakat setempat untuk melestarikan warisan budaya mereka melalui wadah yang sudah terbukti menghasilkan generasi yang cerdas dan kreatif. Rumah Pintar Panyakalan Solok pun semakin mengukuhkan diri sebagai pusat pembelajaran dan pelestarian seni budaya yang patut diacungi jempol.