Matarakyat24.com, Sorong – KPU RI kembali melanjutkan giat kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih pasca pemungutan suara untuk pemilih strategis dan rentan di daerah 3T pada hari Selasa (14/05/24) pagi di Hotel Aston Kota Sorong, Papua Barat.
Kegiatan pendidikan pemilih dihadiri oleh Dohardo Pakpahan (Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga KPU RI), Andarias Daniel Kambu (Ketua KPU Provinsi Papua Barat Daya), dan Fatmawati (Anggota KPU Provinsi Papua Barat Daya Divisi Sosialisasi), Mikewati Vera Tangka (Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia).
Dalam kata sambutannya, Dohardo menyampaikan concern giat kali, ini lebih kepada perempuan agar lebih berpartisipasi aktif di dalam pelaksanaan demokrasi.
“Di dalam Undang-Undang 7 tahun 2017 tentang PEMILU, jelas disitu disyaratkan adanya afirmatif atas keterlibatan perempuan dalam politik minimal 30%. Nah inilah yang menjadi tugas kami juga dari KPU supaya perempuan-perempuan Indonesia juga dapat berpartisipasi aktif di dalam pelaksanaan demokrasi kita baik itu di PEMILU secara nasional, di provinsi maupun di kabupaten-kota”, ujar Dohardo.
Andarias Daniel Kambu (Ketua KPU Provinsi Papua Barat Daya) yang memberikan kata sambutan sekaligus pembukaan kegiatan KPU mengatakan kegiatan ini sangat penting karena saat ini berada pada tahapan pemilihan kepala daerah yaitu Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wakil Wali Kota.
“Kegiatan ini sangat penting karena saat ini kita ada pada tahapan pemilihan kepala daerah yaitu gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wakil Wali Kota. Yang mana Bapak-Ibu sekalian tentunya mengetahui secara bersama bahwa momentum Agenda PEMILU sudah selesai, walaupun akhir daripada itu melalui proses PHPU atau perselesiaan hasil pemilih di Makam Konstitusi yang belum selesai terkait dengan perselesiaan hasil pemilih bilik. Namun saat ini juga kita beririsan hadapada tahapan pemilihan kepala daerah. Oleh sebab itu, KPU menganggap hal ini penting untuk perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kemudian dan menjaga keberlanjutan program sosialisasi pendidikan pemilik kepada segmen perempuan di provinsi Papua Barat Daya yang dikategorikan dalam daerah 3T, yaitu tertinggal, terdepan, dan terluar, di mana kami Papua Barat Daya juga salah satu dari 21 provinsi yang dikategorikan dalam, diklasifikasikan sebagai daerah 3T”, ujar Andarias.
Fatmawati (Anggota KPU Provinsi Papua Barat Daya Divisi Sosialisasi) sebagai narasumber mengatakan setengah dari pemilih di Provinsi Papua Barat Daya merupakan perempuan. Oleh sebab itu keberadaan perempuan dalam proses demokrasi menjadi sangat penting.
“Tentu kita sama-sama mengetahui bahwa kemudian sebagaimana tadi Pak Dohardo sampaikan bahwa pemilih perempuan setengah dari DPT. Maka terhadap ini kita harus sadar bahwa keberadaan perempuan dalam proses demokrasi itu menjadi sangat penting. Bayangkan kalau perempuan tidak mau peduli dengan proses demokrasi, saya kira demokrasi ini lumpuh. Bukan hanya soal PEMILU, tapi masyarakat di dunia, masyarakat di Indonesia, setengahnya adalah kita. Bahkan tadi Pak Dohardo bilang jumlah DPT yang 200 sekian juta itu lebih banyak perempuannya daripada laki-laki. Itu berarti bahwa kalau ini terorganisir secara baik maka kemudian tentu hasil yang didapatkan atau hasil PEMILU akan banyak perempuan-perempuan hebat yang bisa duduk di Dewan baik di tingkat Kabupaten Kota, Provinsi maupun DPR RI”, ujar Fatmawati.
“Nah ini ya ini satu ungkapan jika demokrasi mengabaikan partisipasi perempuan, tidak menanggapi suara perempuan dan membatasi perkembangan hak-hak perempuan, sesungguhnya demokrasi itu hanya untuk sebagian warga, karena warga dunia ini laki-laki dan perempuan. Ini penting sekali bagi kita kemudian menyadari bahwa kita ini punya apa ya pengaruh yang sangat besar. Next. Nah ini ada beberapa alasan mengapa perempuan perlu terlibat dalam PEMILU”, lanjutnya.