Matarakyat24.com, Jakarta – Christina Aryani, S.E Anggota Komisi I DPR RI kembali hadir webinar Literasi Digital via zoom meeting pada Minggu, 24 Maret 2024.
Dalam kata sambutannya Aryani menyampaikan Komisi I DPR RI berkolaborasi dengan Dirjen Aptika, Kominfo, untuk memberikan literasi kepada masyarakat agar bisa mewaspadai penipuan digital itu.
“Sangat penting untuk mengetahui modusnya sehingga jika terjadi pada kita, kita sudah bisa waspada, sudah bisa membedakan, oh jangan-jangan nanti saya akan jadi korban penipuan. Dapat kita lihat sendiri dan yang penting juga bagaimana sih menghindari penipuan digital serta ada kanal aduan juga di sini” , ujar Aryani.
Aryani juga melanjutkan menurut informasi dari Kominfo, ada 5 penipuan yg telah teridentifikasi yaitu phishing, farming, sniffing, money mule, dan juga sosial engineering.
“Yang paling sudah didansifikasikan oleh Kominfo ada lima yang paling sering dijumpai. Ada phishing, ada farming, ada sniffing, money mule, dan juga sosial engineering”, lanjutnya.
Dr. Phil. Panji Anugrah Permana (Dosen Departemen Politik FISIP UI), salah satu narasumber memaparkan bahwa keamanan digital sangat berkaitan dengan data pribadi artinya ketika memiliki data pribadi, artinya telah mengeksposkan apa yang ada dalam diri terkait dengan nama, jenis kelamin, kewarganegaraan, agama belum lagi yang sifatnya lebih spesifik data mengenai informasi kesehatan, golongan darah riwayat penyakit, data biometrik data genetik kemudian pandangan politik, itu semua bisa diketahui di era sekarang catatan kejahatan, data anak ini yang berkaitan dengan data-data pribadi.
Didi S.E (Pegiat Literasi Digital) juga menyampaikan tips upaya agar terhindar dari penipuan di ruang digital. Pertama, rutin ganti password. Maksimal 3 bulan sekali dengan email dan lain sebagainya. Yang kedua, kurangi penggunaan wifi publik.
Yang ketiga, jangan membalas email yang meminta informasi pribadi. Jadi kalau ada email yang berkaitan meminta informasi pribadi jangan dibalas. Yang keempat, selalu bertransaksi di platform yang terpercaya. Misalnya ingin berbelanja online, atau masuk ke e-commerce, jadi transaksilah di platform yang terpercaya. Yang kelima, gunakan ragam password. Jadi kalau seandainya ada 5 media sosial atau 5 email, gunakan ragam password.
Jangan satu untuk semua, dibeda-bedakan passwordnya. Yang keenam, tidak mengakses situs yang memiliki resiko tinggi. Seperti iklan, game online, atau pop-up window. Karena kalau buka gadget muncul pop -up. Jadi jangan kepo, udah dibuang saja. Terus jaga kode UTP. Dan terakhir, factory reset jika ganti atau jual gadget. Ini sangat penting. Kalau ingin ganti gadget, Lakukan factory reset. Karena kalau hanya uninstall mobile banking, whatsapp, itu masih ada data -data yang tertinggal di situ. Jadi lebih baik factory reset, sehingga gadget kembali ke settingan publik awalnya. Terakhir, internet memang sebuah platform bebas yang dapat diakses oleh siapapun, tanpa terkecuali. Meskipun bebas, pastikan untuk bijak menggunakannya, agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan diri dan keluarga.