Oleh: Efriza | Dosen Ilmu Politik di Beberapa Kampus dan Owner Penerbitan
Matarakyat24.com –Makna “raja kecil” multitafsir. Tetapi jika dipelajari dengan cermat pernyataan Presiden Prabowo ada empat pemaknaanya, pertama, raja kecil dalam konteks hubungan kekuasaan pusat dan daerah. Kemungkinan ini dapat terjadi terkait pemangkasan anggaran dalam hubungan pusat dan daerah. Kepala Daerah memungkinkan tidak semuanya sependapat dengan langkah penghematan anggaran yang sedang diberlakukan, oleh sebab itu adanya rencana retreat terhadap kepala daerah terpilih.
Kedua, pejabat tinggi, ini memungkinkan penolakan yang dilakukan oleh kementerian/lembaga agar anggaran yang diperuntukkan untuk lembaga itu tidak dipotong. Ketiga, untuk hal yang terakhir terkait perilaku dari seseorang yang arogan dengan sikap tak bisa dikontrol, ini bisa menyasar kepada individu dari kementerian misalnya.
Keempat, raja kecil juga bisa digunakan untuk penafsiran ia punya kuasa yang setara, seperti pembantu Prabowo yang merupakan ketua umum partai hal mana mereka banyak menduduki jabatan menko atau yang merasa amat berjasa terhadap kemenangan Prabowo di Pilpres dengan punya hubungan kuat dengan Mantan Presiden Jokowi.
Keempat hal ini tersurat dari pernyataan prabowo tentang raja kecil. Penafsiran ini juga bisa dilihat dari berbagai peristiwa politik menyertai.
Dalam pernyataan Prabowo juga terkandung pesan, yang menyiratkan ia akan melakikan langkah tegas. Pidato ini ia baru sekadar memberikan pernyataan untuk mengatur kekompakan dari birokrasi, dan kementerian dan lembaga.
Pernyataan prabowo ini mengindikasikan ia kecewa karena keinginan dirinya untuk efiensi anggaran tidak sepenuhnya mulus. Apalagi dari pernyataan Prabowo ada yang melawan dirinya.
Menteri-menteri prabowo memang banyak yang gagal menterjemahkan dua keinginan Prabowo yakni pertama, untuk berpihak kepada rakyat dan kedua, menghemat anggaran. Contoh saja, ada beberaa menteri yang meminta anggaran kementeriannya dinaikkan ketika baru dilantik, seperti Menteri HAM yang langsung fantastis meminta angka sebesar 20 Triliun, begitu juga sebelumnya 7 menko yang meminta anggarannya ditambah ini menunjukkan mereka tak dapat mencerna keinginan Prabowo.
Memungkinkan juga pernyataan-permyataan baru terkait kekesalah Prabowo, akan sering didengar masyarakat. Pernyataan Prabowo memungkinkan muara akhirnya adalah reshuffle yang menyeluruh. Bisa saja reshuffle nanti tidak sekadar dengan jumlah kecil menteri-menteri yang direshuffle, memungkinkan juga menyasar lembaga terkait lainnya, indikasi ini terlihat ketika Prabowo menyatakan adanya menteri ndakblek, sekarang raja kecil dengan disertai narasi birokrasi.
Menteri yang layak direshuffle tentu saja sudah dikantongi Prabowo. Hanya saja ia sedang memberikan kesempatan dan mencari momentum saja.
Menteri yang menjadi sorotan baik di masyarakat maupun dikritik oleh DPR, terkait dugaan korupsi layak diganti, seperti menteri Bahlil karena kebijakan dirinya tentang Gas LPG 3 KG menyengsarakan masyarakat dan juga gagal menterjemahkan keinginan prabowo untuk menteri berpihak kepada masyarakat.
Kedua, menteri HAM Natalius Pigai, ia dicecer oleh DPR karena tak terlihat kerja dan hasil kinerjanya dalam banyak kasus HAM seperti Rempang maupun Pagar Laut.
Ketiga, Menteri Dikti Saintek yang malah menciptakan konflik antara dirinya dan pegawai kementerian, kinerjanya juga minim diketahui publik, bahkan Satryo seolah menyalahkan Presiden karena ia merasa tidak bisa bekerja dengan cepat dan tepat karena dampak perubahan nomenklatur yang dilakukan oleh Presiden Prabowo.
Keempat, Menteri Koperasi Budi Arie, yang sedang diminta jadi saksi dalam kasus korupsi, artinya kerjanya tidak bisa maksimal, hasil kinerjanya juga dianggap gagal dalam survei, bahkan citra pemerintahan yang baik agak ternodai dalam pemeriksaan kasus korupsi ini meski ada asas praduga tak bersalah, namun yang pasti Budi Arie juga menambah riuh karena ia seolah lebih solid dan patuh kepada Jokowi ketimbang Prabowo dengan pilihannya menemui Jokowi ini juga asumsi ketidaksiapan budi arie untuk patuh dan solid bersama Prabowo.(Red-1)