Rupat Kabupaten Bengkalis. Selasa 16 Juli 2024
Di tengah kesibukan Pelabuhan Penyebrangan Rupat-Dumai, terdapat praktik curang yang dilakukan oleh oknum petugas pelabuhan. Mereka menjual kembali tiket yang sudah dipakai kepada penumpang yang tidak mengetahui kecurangan ini.
Modus operandi ini dilakukan dengan sangat rapi. Ketika penumpang menyerahkan tiketnya untuk diperiksa, tiket tersebut tidak langsung dibuang, melainkan disimpan oleh oknum petugas. Tiket-tiket bekas ini kemudian dijual kembali kepada penumpang lain.
Penumpang yang membeli tiket bekas ini biasanya tidak menyadari bahwa tiket tersebut sudah pernah digunakan. Praktik ini tentu merugikan pelabuhan dan mengurangi pendapatan yang seharusnya bisa digunakan untuk meningkatkan fasilitas dan layanan kepada penumpang.
“Ternyata Tiket yang saya belikan bernama riska , dan modusnya hanya menggunakan
pulpen
saja. Karena saya buru-burunharus berangkat saya juga lupa cek terlebih dahulu bahkan nama petugas yang menjual juga saya tidak lihat namanya. Dan Saya ikhlas dengan apa yang terjadi pada saya cuma saya berharap kepada penumpang yang lain untuk lebih teliti lagi. Jangan sampai terjadi seperti yang saya alami karena kalau ini dibiarkan dan didiamkan akan melahirkan oknum lainnya yang lebih banyak lagi dan berpotensi sebagai aparat pelayanan umum yang tidak sehat.”Ujar Ahmad Suhaendra. (Aktivis Mahasiswa Riau )
Selain itu, praktik ini juga menimbulkan masalah keamanan dan keselamatan. Tiket yang sudah dipakai tidak lagi mencerminkan jumlah penumpang yang sebenarnya berada di kapal, sehingga berpotensi menyebabkan overkapasitas dan risiko kecelakaan.
perlu ada tindakan tegas dari pihak berwenang mencegah terjadinya kecurangan semacam ini di masa mendatang. Penumpang juga diharapkan lebih waspada dan melaporkan jika menemukan praktik-praktik yang mencurigakan di pelabuhan. Dengan kerjasama dari berbagai pihak, praktik curang seperti ini bisa diberantas dan pelabuhan bisa kembali beroperasi dengan jujur dan aman.