Taiwan Dorong Wisata Alam Ramah Muslim, Alishan Jadi Sorotan Utama

Matarakyat24.com – Jakarta – Dalam upaya memperkuat daya tarik pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan, Taiwan kembali meluncurkan inisiatif baru dengan memperkenalkan destinasi wisata alam ramah Muslim. Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah Alishan, kawasan pegunungan yang terkenal akan keindahan alamnya serta kini semakin bersahabat bagi wisatawan Muslim.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Taiwan Tourism Administration (TTA) dalam menarik wisatawan dari negara-negara Asia Tenggara, khususnya dari Indonesia, yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Dengan memperkuat aspek layanan halal dan spiritual, Taiwan berharap dapat menjangkau segmen wisatawan Muslim yang selama ini memiliki kebutuhan khusus dalam perjalanan mereka.

“Wisatawan Muslim tidak hanya mencari pengalaman alam yang indah, tetapi juga membutuhkan tempat yang mendukung gaya hidup dan praktik ibadah mereka. Inilah yang kami wujudkan di Taiwan,” ujar Zhou Shi Bi, Direktur TTA di Jakarta. “Alishan menjadi contoh nyata bagaimana pariwisata dan nilai-nilai keagamaan dapat berjalan berdampingan secara harmonis.”

Kawasan Alishan National Scenic Area kini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas ramah Muslim, termasuk restoran bersertifikat halal, tempat salat yang layak dan bersih, serta petunjuk informasi dalam bahasa Indonesia untuk memudahkan komunikasi dan navigasi. Jalur kereta hutan yang klasik, pemandangan matahari terbit yang ikonik, serta udara pegunungan yang segar menjadikan Alishan sebagai destinasi spiritual sekaligus rekreatif.

Sebagai bagian dari kampanye promosi bertema “Gaya Hidup Sehat dan Berkelanjutan”, Taiwan juga menggandeng aktivis lingkungan asal Indonesia, Andrew Kalaweit, bersama adiknya Enzo, dalam sebuah perjalanan eksploratif ke berbagai destinasi alam Taiwan. Dalam dokumentasi perjalanannya, mereka menunjukkan betapa mudahnya menemukan makanan halal dan menjalankan ibadah di tengah alam Taiwan yang memesona.

Lin Xin Ren, Wakil Perwakilan Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Jakarta, mengatakan bahwa pendekatan inklusif ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Indonesia. “Kami menyadari bahwa keramahan terhadap nilai-nilai agama menjadi salah satu kunci dalam memperluas konektivitas pariwisata lintas budaya. Ini bukan sekadar fasilitas, tapi soal rasa dihargai dan diterima.”

Data dari TTA mencatat peningkatan signifikan kunjungan wisatawan Muslim dalam dua tahun terakhir, khususnya dari Indonesia dan Malaysia. Ini menandakan bahwa pendekatan berbasis nilai dan budaya yang ditawarkan Taiwan semakin relevan dan diapresiasi oleh pasar internasional.

Dengan komitmen terus menerus dalam mengembangkan fasilitas ramah Muslim, Taiwan berharap bisa menjadi pilihan utama bagi wisatawan Muslim yang mencari ketenangan, petualangan, dan kenyamanan spiritual dalam satu paket perjalanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *