Matarakyat24.com, Jakarta – Riset menyatakan setidaknya ada 1 juta orang yang online setiap harinya. Di Indonesia per Januari 2022 pengguna internetnya telah mencapai 204,7 juta jiwa. Bagaimana media mempengaruhi pikiran kita, dapat bereaksi secara tidak baik terhadap diri kita, harus kita hindari dan waspadai jangan sampai menarik kita kepada permasalahan yang bersentuhan dengan hukum yang merugikan.
Hoax adalah berita palsu yang mengandung informasi yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu. Ciri-ciri berita hoax yaitu sumbernya tidak jelas, isi pemberitaan tidak berimbang, dan cenderung menyudutkan pihak tertentu.
Menurut survey ada 3 aplikasi media sosial yang paling banyak digunakan untuk menyebarkan hoax, yaitu facebook sebesar 82,25%, whatsapp sebesar 56,55%, dan instagram bebesar 29,48%.
“Studi juga menekankan bahwa banyak orang Indonesia yang tidak dapat mencerna informasi dengan sepenuhnya, tetapi memiliki keinginan kuat untuk segera membagikannya” Ujar Bambang dalam Webinar Legislator.
Sejalan dengan penyampaian Bambang, Dr. Verdy Frimantoro, S.I.Kom., M.I.Kom seorang Dosen Komunikasi Politik FISIP UHAMKA yang juga narasumber dalam webinar memaparkan bahwa Hoax adalah ancaman serius, dimana semua hal saat ini sangat bisa untuk di-hoaks-kan.
“Di era saat ini hoax sangat mudah terjadi karena informasi sangat mudah diproduksi bahkan kemudian disebarluaskan tanpa terkendali. Kalau kita tidak melek informasi maka kita akan terjebak pada hoaks itu sendiri” Ujarnya.
Ia juga menjelaskan perbedaan antara hoaks dan berita yaitu hoaks berisi komodifikasi, politisasi, dan manipulasi. Sedangkan berita berisi konfirmasi, validasi dan verifikasi. Jenis-jenis penyimpangan informasi yaitu misinformasi, diinformasi, dan malinformasi. Yang mana pembeda dari ketiga ini hanya terletak pada unsur kesengajaan atau tidak.
Strategi melawan hoaks, pertama mengecek sumber informasi/berita, kemudian membandingkan dengan sumber lain, menjernihkan hati dan pikiran (jangan mudah terprovoksi), dan melakukan pengaduan konten yang mengandung hoaks.
Menyambung pemaparan narasumber sebelumnya, Megel Jakson (CBDO Aktual.com) mengemukakan boleh saja semua orang menyebarkan informasi di sosial media, tetapi soal kredibilitas dan validasi konten semua orang harus percaya bahwa jurnalislah garda terdepannya.
“Kenapa sih kita harus melawan hoax?”
“Karena hoax memiliki dampak yang merugikan seperti kesia-siaan waktu, penipuan besar, dan kepanikan publik” ujar Megel.