MBG, Gerakan Makan Bergizi Menuju Indonesia Emas 2045

Jakarta, 28 Oktober 2025 — Forum Diskusi Publik bertajuk “MBG Wujudkan Indonesia Emas 2045” menegaskan pentingnya gizi sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia yang unggul. Acara ini menghadirkan tiga narasumber, yakni R.H. Imron Amin, S.H., M.H. (Anggota Komisi I DPR RI), Dr. Ir. Endah Murtiana Sari, S.T., M.M. (Rektor Universitas Sains Indonesia), dan Dr. Sitta Kusuma Freddy, S.E., A.K., M.M. (Ketua Yayasan Sitta Peduli Kasih).

 

Dalam paparannya, Imron Amin menekankan bahwa komunikasi publik berperan besar dalam keberhasilan Gerakan Makan Bergizi (MBG). Menurutnya, pesan tentang pentingnya gizi harus dikemas sederhana, menarik, dan mudah dipahami masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya peran media digital dalam menyebarkan kampanye makan bergizi, agar kesadaran masyarakat meningkat dan pola konsumsi berubah ke arah yang lebih sehat.

 

Sementara itu, Dr. Endah Murtiana Sari menilai bahwa MBG bukan sekadar program bantuan pangan, melainkan strategi pembangunan manusia berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya integrasi antara pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat agar anak-anak tidak hanya menerima makanan bergizi, tetapi juga memahami nilai gizi di baliknya. Transparansi anggaran dan pengawasan publik, menurutnya, menjadi kunci agar program ini dipercaya dan berkelanjutan.

 

Adapun Dr. Sitta Kusuma Freddy membagikan pengalaman lapangan melalui yayasan yang ia pimpin, Sitta Peduli Kasih, yang turut mengelola dapur MBG. Ia menjelaskan bahwa program ini telah membuka ribuan lapangan kerja baru dan menggerakkan ekonomi lokal dari petani hingga relawan dapur. Bagi Sitta, MBG bukan hanya gerakan gizi, tetapi gerakan kemanusiaan yang menumbuhkan empati, kemandirian, dan gotong royong di masyarakat.

 

Forum ini menyimpulkan bahwa keberhasilan MBG membutuhkan kolaborasi lintas sektor — antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat. Dengan manajemen yang baik, komunikasi publik yang kuat, serta semangat kebersamaan, program MBG diyakini dapat menjadi motor utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *