Matarakyat24.com, Jakarta – Kamis (13/04) pagi DPR RI bersama Kemkominfo sosialisasikan pengembangan pariwisata lokal melalui media digital dengan dihadiri ratusan pegiat pariwisata dari kalangan millenial via zoom meeting.
Yan Permenas Anggota Komisi I DPR RI sebagai narasumber kali ini menjelaskan “Pariwisata era digital merupakan salah satu strategi yang efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi dan potensi pariwisata”.
Media promosi pariwisata bisa melalui Facebook, Instagram, YouTube dan platform sejenis nya. Faktor penunjang industri pariwisata meliputi infrastruktur, transportasi dan akomodasi, tutur beliau.
Fyah Mustika Wardani, S.Par., M.Mpar, (Dosen Pariwisata Perhotelan Universitas Bina Sarana Informatika) menyampaikan Kunjungan wisatawan mancanegara meningkat setiap tahunnya. Kegiatan wisata yang cenderung kepada daya tarik wisata berwujud hasil dari seni budaya seperti seni tari, upacara adat, kerajinan daerah dan arsitektur bangunan.
Ia juga menjelaskan Wisata kuliner khas tradisional seperti gudeg makanan khas Yogyakarta dan Rawon makanan khas Surabaya.
Indonesia mempunyai banyak jenis wisata alam seperti pantai Klayar, indrayati, Goa, dan taman nasional komodo dan lain sebagainya.
Pengembangan wisata di sebuah tujuannya untuk meningkatkan ekonomi sehingga untuk mengembangkan wisata lokal tentunya dapat dengan dimulai dari pengembangan ekonomi. Dalam mengembangkan sebuah daerah tentunya dibutuhkan SDM yang unggul dan kreatif. Serta mengidentifikasi potensi lokal baik dari adat, kuliner, kriya, kebiasaan, cara berbahasa dan lan sebagainya. Media digital memiliki peran yang sangat besar dalam mempromosikan sebuah produk baik usaha maupun pariwisata.
Senada dengannya, Laura Louise (Putri Pariwisata Indonesia 2021) menyampaikan bahwa Media digital merupakan informasi yang dibagikan atau disebar luaskan melalui layar digital. Pariwisata dalam dunia digital mempromosikan media digital bagi sektor pariwisata.
Sumber informasi yang lengkap dan mudah diakses serta pemesanan tiket, memudahkan transaksi beberapa wisatawan lebih suka bertransaksi dengan sistem cashless.
Menyampaikan pesan pesan saat berwisata tidak hanya promosi. Tantangan besar media digital untuk sektor pariwisata diantaranya tidak sesuai janji antara ekpektasi dengan reality, cepat viral dan tidak ada inovasi.