Matarakyat24.com, Jakarta – Kemajuan teknologi digital kaitannya dengan perubahan sosial budaya tidak serta merta harus merubah struktur sosial. Justru dengan kemajuan teknologi digital seharusnya kehidupan sosial dan budaya semakin berkembang.
“Komisi I DPR RI berkomitmen untuk menyiapkan berbagai upaya strategis untuk mendorong pemanfaatan teknologi digital di tanah air agar mendidik dan menguntungkan masyarakat dan mendorong adanya kebijakan literasi digital ke masyarakat agar tidak salah memilih informasi digital” ujar Yan Permenes Anggota Komisi I DPR RI dalam ngobrol bareng legislator dengan tajuk “Pemanfaatan Teknologi pada Aspek Sosial Budaya” pada Kamis (6/6) .
Fahmi Alfansi P Pane, S.hut., M.Si (Pegiat Literasi) memaparkan Jika dilihat pada Aspek pendidikan sangat jauh berbeda akses internet di papua dengan masyarakat yang belajar di pedalaman serta anak anak yang belajar melalui e learning dengan anak yang asik dengan game online. Digitalisasi pendidikan memberikan kemudahan akses konten pendidikan, peningkatan kemampuan peserta didik dan guru,serta modul yang bisa diakses secara daring.
Digitalisasi pada kesejahteraan sosial memberikan kemampuan pemerintah mendata warga yang membutuhkan bantuan sosial, penyaluran evaluasi lebih cepat dan transparan. Digitalisasi sektor kesehatan meluas saat pandemi, misal pemberlakuan App peduli lindungi.
Digitalisasi pada pengembangan budaya memudahkan desain kreatif, permodelan dan produksi karya seni namun beresiko pada lebih mudah ditiru serta promosi Budaya lebih mudah dan murah.
Resiko digitalisasi yang pertama pencarian data pribadi untuk pemalsuan aset, serangan siber serta kesenjangan ekonomi, pelanggaran hak kekayaan intelektual dan relasi sosia sebagai manusia merosot.
Steve R.E.Mara, S.H., M.Han (Tokoh Pemuda Papua) menyampaikan “Kini kita masuk era free economy” kirim surat gratis, telpn gratis, kuliah gratis dan lainnya yang serba gratis. Informasi dan pengetahuan berbagai bidang berlimpah ruah dan murah. Hanya saja harus berhati-hati karena bercampur “Sampah informasi”.
Dampak positif era digital bisa belajar budaya dan bahasa, meningkatkan jaringan sosial dan mengetahui informasi terbaru. Namun dampak negatif nya terjadi framming media, pemicu konflik sosial dan upaya balkanisasi nusantara.
Dampak positif era digital bisa belajar budaya dan bahasa, meningkatkan jaringan sosial dan mengetahui informasi terbaru. Namaun dampak negatif nya terjadi framming media ,oemicu konflik sosial dan upaya balkanisasi nusantara.
Untuk mewaspadai kejahatan siber, peningkatan hoax, hingga radikalisme perlu literasi digital, pentingnya sosialisasi praktik komunikasi digital yang aman.
Perlu cerdas menghadapi informasi yang tidak jelas dan memahami perkembangan dan tantangan Digital masa depan agar generasi muda bisa beradaptasi bersama kemampuan dan pengetahuannya.