Matarakyat24.com, Jakarta – Komdigi RI gelar Forum Diskusi Publik dan dihadiri oleh Okta Kumala Dewi Anggota DPR RI Komisi I. Kegiatan ini dilakukan secara online meeting pada Jum’at (09/05/25) siang dan dihadiri oleh elemen Masyarakat dan Mahasiswa.
Pada eera digital, internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Kita menggunakannya untuk berbagai keperluan, mulai dari mencari informasi, berkomunikasi, hingga berbisnis. Namun, seiring dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi, ada juga tantangan besar yang harus dihadapi, salah satunya adalah penyebaran informasi yang tidak terverifikasi atau bahkan hoaks.
Masyarakat kini memiliki akses yang sangat mudah untuk menyebarkan informasi kepada khalayak luas melalui berbagai platform media sosial. Ini tentu saja membawa dampak positif, tetapi juga menimbulkan masalah jika informasi yang dibagikan tidak melalui proses verifikasi yang tepat.
“Sebagai warga digital yang bertanggung jawab, kita harus memiliki kesadaran untuk “saring sebelum sharing”. Mengapa ini penting? Karena tidak semua informasi yang kita terima dan temui di dunia maya itu benar adanya. Seringkali, informasi yang belum terbukti kebenarannya cepat sekali menyebar, bahkan sebelum ada yang mengkonfirmasi kebenarannya. Padahal, jika kita tidak berhati-hati, informasi palsu atau hoaks ini bisa merugikan banyak orang, merusak reputasi, atau bahkan menyebabkan kerusuhan sosial”, ujar Okta.
“Saring sebelum sharing berarti kita harus lebih selektif dalam menerima dan membagikan informasi. Sebelum membagikan sebuah artikel, gambar, atau video, kita perlu memeriksa terlebih dahulu kebenarannya. Apakah sumbernya terpercaya? Apakah ada bukti yang mendukung klaim tersebut? Apakah informasi tersebut sudah pernah divalidasi oleh pihak yang berkompeten? Jika tidak ada jawaban yang memadai untuk pertanyaan-pertanyaan ini, maka lebih baik kita menahan diri untuk tidak menyebarkan informasi tersebut”, lanjutnya.
Menyaring informasi tidak sulit, asal mau sedikit meluangkan waktu. Pertama, cek siapa sumber informasinya. Apakah berasal dari lembaga resmi, media terpercaya, atau hanya dari akun anonim yang tidak bisa diverifikasi? Kedua, cek ke platform pengecekan fakta seperti cekfakta.com atau turnbackhoax.id. Ketiga, gunakan logika sehat—kalau isi pesannya terlalu heboh, aneh, atau tidak masuk akal, bisa jadi itu hoaks.
“Mari kita bersama-sama membangun budaya digital yang sehat dengan selalu ingat untuk “saring sebelum sharing”. Dengan sikap hati-hati dan bijak dalam menerima serta membagikan informasi, kita dapat menciptakan ruang digital yang lebih aman dan bermanfaat bagi semua. Jangan biarkan informasi yang tidak terverifikasi merusak kepercayaan kita terhadap satu sama lain, dan jangan biarkan kebohongan menyebar lebih jauh”, ajak Okta.