Matarakyat24.com, Sorong – Kominfo RI kembali melaksanakan giat seminar merajut nusantara dengan tema “Memproteksi Perangkat Digitalisasi” pada hari Senin (27/05/24) via zoom meeting.
Kegiatan ini dihadiri oleh H. Muhammad Farhan, S.E. (Anggota Komisi 1 DPR RI), Assoc. Prof. Dr. Geofakta Razali (Direktur Kaum Design Agency), Didi, S.E.Ak.MAK. CA. AWM. CertIFR. CRMO. (Pegiat Literasi Digital).
Bruce Nayers, pakar teknologi informatika, mengungkapkan bahwa jika kita berpikir bahwa teknologi dapat menyelesaikan masalah keamanan, maka kita sebenarnya tidak memahami masalah dan teknologi. Masalah keamanan dalam teknologi sebenarnya terjadi karena ketidakpahaman kita tentang cara kerja teknologi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melindungi perangkat digital kita karena ada beberapa masalah terkait dengan peningkatan penggunaan perangkat digital di Indonesia, seperti gangguan mental, kecanduan, pencurian data, dan sebagainya.
“Pendidikan yang efektif tentang literasi digital dan pemahaman aspek sosial-psikologi dan budaya dalam melindungi perangkat digital menjadi penting”, ujar Prof Geofakta Razali.
Peningkatan penggunaan perangkat digital telah membawa dampak signifikan pada kehidupan sosial dan psikologis kita. Data menunjukkan bahwa orang-orang menghabiskan rata-rata 7 jam 38 menit per hari menggunakan internet. Hal ini menunjukkan sejauh mana bergantung pada teknologi dan internet dalam kehidupan sehari-hari.
“Namun, perlu diingat bahwa penggunaan perangkat digital juga memiliki dampak negatif, seperti penyalahgunaan data dan penipuan. Data yang bocor dapat digunakan untuk serangan phishing dan penipuan. Selain itu, kehilangan kepercayaan masyarakat terhadap instansi yang mengalami kebocoran data juga merupakan dampak yang dapat mengaruhi reputasi dan penggunaan platformnya”, pesan Razali.
Tantangan terbesar dalam era digital bukanlah teknologinya, tetapi kesadaran manusia akan pentingnya keamanan dan privasi data. Penting untuk menjadi kritis dan waspada terhadap panggilan atau pesan yang meminta data pribadi tanpa alasan yang jelas. Literasi keamanan digital yang lebih baik adalah kunci untuk menghadapi tantangan ini.
“Kesimpulannya, dalam keamanan digital, kita perlu meningkatkan literasi, kesadaran, dan tindakan untuk melindungi data pribadi dan menjaga privasi. Ini bukan hanya masalah teknologi, tetapi juga masalah kesadaran manusia dan pentingnya keamanan digital”, tutup Razali.