Pertikaian Israel-Palestina mesuk dlm deretan konflik terpanjang dalam Sejarah dunia, terbilang cukup rumit dan paling tragis sejak permulaan abad ke-20 Bangsa yang tak berdosa ini diteror bahkan diusir dari tanah airnya sendiri oleh asing yang ingin membangun pangkalan militer dan kekuatan politik di Timur Tengah untuk memecah-belah Nasionalisme Arab dan untuk menekan kebangkitan Islam.
Usai Perang Dunia ke-I setelah Inggris mendukung adanya pembentukan Tanah Air bagi bangsa Yahudi di wilayah Palestina. Restu Inggris ini diimplementasikan melalui Deklarasi Balfour pada November 1917. yang merupakan cikal bakal konflik Palestina-Israel.
Sejak saat itu, secara perlahan, kaum Yahudi di Eropa mulai melakukan migrasi atau perpindahan ke wilayah Palestina. Hingga upaya pendirian negara Yahudi menuai penolakan dari masyarakat Muslim Palestina. Konflikpun terjadi dan tidak terhindarkan yang di antaranya membuahkan perang melibatkan Muslim Palestina dan kaum Yahudi pada tahun 1948.
Sarif mengungkapkan, Konflik yang bertahun-tahun terjadi antara Palestina dan Israel ini tidak ada yang dapat memprediksi kapan akan berakhir. Rentetan perselisihan yang terlihat di antara keduanya sudah berlangsung lama.
Berbagai pendapatpun bermunculan mengenai variabel yang berkaitan dengan konflik ini. “Ada yang memahami ini merupakan sengketa lahan, konflik agama dan keyakinan, politik atau bahkan ekonomi.
Menurut sarif , hal yang tidak bisa kita nafikan, konflik Palestina dan Israel ini merupakan dosa panjang dari Inggris dan Amerika Serikat yang mendukung dan memfasilitasi berdirinya negara Zionis Israel di tanah Palestina sejak tahun 1948. Bahkan mereka juga membantu eksodus besar-besaran kaum yahudi dari berbagai penjuru dunia ke Palestina.
Indonesia termasuk negara pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina sehingga Indonesia tak terus mendukung perjuangan bangsa Palestina. “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel.” tegas Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno.
Sebagai wujud dukungan lebih lanjut Pada 19 Oktober 1989 dibangun Kantor Kedutaan Besar Palestina di Jakarta. Pembangunan Kedubes dilakukan usai ditandatangani Komitmen Bersama Pembukaan Hubungan Diplomatik Indonesia-Palestina antara Menlu RI Ali Alatas dan Menlu Palestina Farouq Kaddoumi di Jakarta. Farouq menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Soeharto pada 23 April 1990.
Sejak saat itu ndonesia terus mendukung Palestina hingga kini. Bahkan dukungan terus mengalir saat pertempuran Israel-Hamas pecah dan kini disepakati gencatan senjata.
Jika kita tinjau dari sudut pandang perspektif Hak Asasi Manusia (HAM),hak untuk hidup adalah hak setiap manusia yang tidak boleh dihilangkan dalam situasi apa pun. Negara bahkan dlm hukum internasional perserikatan bangsa-bangsa (PBB) sebagaimana spirit berdirinya PBB untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia termaktub dlm salah satu tujuannya yakni memajukan Hak Asasi Manusia (HAM) namun semua nilai kemanusiaan itu telah ternistakan selama konflik Ujar Sarif
Menurut data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), jumlah korban bertambah sampai sepekan menjelang Ramadhan 2024 semenjak gencatan senjata selama 7 Oktober 2023—7 Maret 2024, warga Jalur Gaza yang tewas akibat serangan Israel sudah mencapai 30.800 jiwa, dan korban luka 72.298 orang.Sejauh ini dilaporkan 36 orang jurnalis telah tewas dalam insiden tersebut, tiga di antaranya jurnalis Israel.
Masyarakat dunia menyaksikan kejahatan perang yang mengakibatkan gugurnya ribuan manusia, anak-anak yang tak berdosa, jutaan pengungsi, cacat permanen korban yang masih hidup, pemutusan aliran listrik dan air, dan tindakan memblokade bantuan kemanusiaan di wilayah konflik. Kemerosotan nilai-nilai kemanusiaan terjadi secara kasat mata melepuhkan seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat Palestina.
Konflik Palestina dan Israel yang dibalut kekerasan, teror dan pemboman, menjadi ancaman serius hak hidup warga Palestina. Banyak pihak menuding Israel tengah melakukan ethnic cleansing terhadap warga Palestina di Gaza demi menguasai wilayah Gaza. Ketika Israel menyerang balik ke Palestina dengan dalih menghancurkan tempat-tempat persembunyian dan markas Hamas, tetapi justru menyasar pemukiman padat penduduk, masjid dan rumah sakit. Rumah Sakit Baptis di Gaza juga menjadi sasaran serangan udara Israel.
Bukan hanya itu, bahkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang dibangun oleh MER-C sesuai cita-cita perjuangan kemanusiaan almarhum dr. Joserizal Jurnalis dengan dana sumbangan terpaksa berhenti beroperasi akibat kerusakan pasca serangan Israel dan terputusnya pasokan peralatan medis di tengah membludaknya pasien. Serangan udara pasukan Israel dan ledakan bom merusak Wisma Indonesia dr. Yoserizal Jurnalis di Gaza, yang merupakan tempat tinggal para relawan kemanusiaan.
Setelah pendekatan diplomasi dan wibawa hukum internasional seolah tidak berdaya, pendekatan kemanusiaan menjadi harapan alternatif terakhir untuk menghentikan kekerasan Israel terhadap warga sipil Palestina. Kesadaran kemanusiaan harus menolak ketidakadilan.
Keprihatinan global dan hati nurani umat manusia sepakat mendukung menghentikan peperangan, menghentikan genosida pasukan Israel kepada Palestina serta pembebasan kompleks tempat suci Masjid Al-Aqsa di kota tua Yerusalem. tempat kelahiran Imam Syafii 150H/767M – 204 H/819 M yang telah rusak akibat perang agresi militer Israel.
Pada tanggal 11 November 2023 dilangsungkan Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Riyadh Saudi Arabia. Delegasi Republik Indonesia dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo. KTT menghasilkan pesan resolusi paling keras dalam merespons isu Palestina. Sikap Indonesia sebagaimana disampaikan dalam pidato Presiden, memandang penyelenggaraan KTT OKI tepat sekali dilakukan dan OKI harus mampu menghasilkan hal-hal yang konkret agar kekejaman Israel di Gaza dapat segera dihentikan.
Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor 12 Tahun 2023 tentang Aksi Solidaritas dan Doa Bersama Untuk Palestina tertanggal 9 November 2023 membawa pesan moral bahwa kemanusiaan melampaui segala perbedaan. Kata sarif
doa bersama untuk Palestina digelar oleh umat lintas agama di Tanah Air. Aksi konkret lainnya dilakukan melalui penggalangan donasi kemanusiaan untuk warga Palestina dan pengiriman bantuan ke Palestina melanjutkan yang sudah dilakukan Indonesia sejak puluhan tahun lampau.
Menurut sarif Kepentingan menyelamatkan umat manusia adalah hukum tertinggi yang harus dihormati. Dia mengakui secara umum sikap politik Indonesia memang lebih berpihak kepada Palestina, hanya saja belum efektif
keberpihakan Indonesia terhadap Palestina sejauh ini masih dalam bentuk narasi-narasi saja, Secara eksplisit tindakan Indonesia belum ada yang efektif untuk menghentikan konflik.
Jika Indonesia kemudian membela Palestina dalam bentuk pernyataan atau implikasi langsung terhadap produk-produk Israel yang notabene kepanjangan tangan Amerika dan negara-negara barat, maka hubungan politik luar negeri, ekonomi dan perdagangan kita tentunya akan terganggu,” ujar sarif
Amerika Serikat merupakan mitra strategis dan mitra dagang ekspor-impor terbesar ke-2 bagi Indonesia selama dua tahun berturut (2020 dan 2021). Pada tahun 2022, Total nilai perdagangan tahun 2022 (Jan-sep) USD 30,75 miliar, naik 16,67% dan berpotensi terus mengalami peningkatan.
Secara teoritis, setiap negara dalam mengambil kebijakan akan dihadapkan oleh dua pilihan. Pertama, pada kondisi yang ada atau status quo. Kedua, terdapat keinginan untuk mengubah tatanan atau kondisi.
Jika misalnya, kita ingin memboikot Israel, maka kita akan berhadapan dengan Israel dan sekutu sekutunya di Eropa,” ujar Sarif
Tapi jika memihak Israel, konsekuensinya bagi negara Arab, apalagi Indonesia itu mayoritas beragama Islam yang memungkinkan terjadinya perpecahan.
Situasi nasional menjadi perhatian khusus yg dilematis bagi Indonesia saat ini.
Dia mengakui secara umum langkah politik Indonesia memang lebih berpihak kepada Palestina, hanya saja keberpihakan yang lebih nyata, akan bermuara pada stabilitas politik dan ekonomi luar negeri Indonesia.
kapan berakhirnya perjuangan pembebasan Palestina, Mungkin 10, 20, 100 atau bahkan 1000 tahun. Kita tidak tahu semua kita serahkan kepada Allah SWT.
Sesuai sunnatullah di dunia ini tak ada yang abadi dan langgeng, kecuali ketidakabadian itu sendiri.tutup Sarif
Sarif juga mengajak teman-teman peserta Advance Training BADKO HMI SULAWESI TENGAH untuk bersama-sama mendoakan saudara seiman ditanah Palestina.