Farhan Anggota DPR RI Hadir Dalam Webinar Yang Diadakan Oleh Kemkominfo

Matarakyat24.com,Jakarta – Kemkominfo adakan webinar Ngobrol bareng legislator dihadiri oleh H. Muhammad Farhan anggota DPR RI Komisi 1, Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc dari Ditjen Aptika Kominfo, Hanafi Kurniawan CSO at Stealth Start Up, dan Khairul Ikhwan Digital & Sosial Media Enthusiast. Kegiatan ini di moderatori oleh M.Irsal Nurhuda pada Rabu (08/02/2023) siang via zoom meeting online.

Webinar ini diawali dengan pemaparan dari M. Farhan ( Komisi I DPR RI) Berdasarkan laporan We are Society (per januari 2023) jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 212 juta atau 77% dari total Populasi Indonesia. Pertumbuhan ini dipengaruhi dengan adanya pembangunan jaringan internet di Indonesia yang artinya tren kebutuhan masyarakat terhadap internet akan terus bertambah terlebih lagi pasca pandemi yang membuat hampir semua masyarakat menjadi terbiasa dengan internet.

Berdasarkan data kementrian Koperasi dan UMK (2021) UMKM Indonesia memberikan kontribsi positif terhadap perekonomian Indonesia yaitu 61,07persen terhadap PDB. Dan mampu menyerap 96,9 tenaga kerja dari total penyerapan tenaga kerja nasional tang artinya UMKM membantu masyarakat lokal untuk produkstif serta mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan.

Digitalisasi UMKM ini sangat penting karena UMKM berperan sebagai penopang ketahanan perekomian nasional, memiliki kemampuan promosi menggunakan media sosial malaui dari pemasaran hingga melayani konsumen. Perkembangan ekonomi digital harus diikuti dengan kkualitas SDM yang adaptif dan kompetitif terlebih lagi saat ini Indonesia memiliki potensi penduduk usia produktif Indonesia yang terus bertambah dan pentingnya sinergitas antara pemeritah dengan stakeholders terkait untuk memberikan kebijakan stimulus.

Selain literasi terkait pengembangan bisnis tapi pengembangan finasial juga sangat perlu diperhatikan” ujar Farhan lagi.

“Pandemi mendorong kita untuk semuanya berbasis digital. Jumlah pengguna dunia digital di Indonesia meningkat 21 juta dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu perlu adanya keseimbangan kapasitas kita dalam mengakses dunia digital salah satunya gerakan literasi digital nasional.

Telah bisa menjangkau lebih banyak wilayah pelosok dalam gerakan literasi. Kominfo merupakan fasilitator dan stabilisator antara pemerintah dengan masyarakat dan perlu adanya kolaborasi dan kerjasama antara kita seluruh masyarakat Indonesia. Indonesia berkoneksi semakin digital dan semakin maju”. Ujar Samuel.

“Kemampuan apa yang harus dimiliki masyarakat Indonesia di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0?” jawabannya adalah “Literasi” yang tidak hanya kemampuan baca tulis namun juga kemampuan menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki.

Pemaparan selanjutnya dari Hanafi Kurniawan “Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial di mata investor digital” Pengguna internet di Indonesia meningkat setiap tahunnya dengan kegiatan yang dilakukan ketika menggunakan internet mulai dari mencari informasi, berita-berita terbaru, menonton vidio hingga sharing informasi.

Perkembangan teknologi membuat persaingan usaha semakin ketat, usaha kecil maupun menengah berlomba-lomba melakukan digitalisasi usaha yang bertujuan mengikuti perkembangan teknologi yang semakin hari semakin canggih.

Platform E-commerce di Indonesia terdiri dari Tokopedia, Shoope, Lazada, JD.ID dan lain sebagainya serta Indonesia merupakan negara dengan persentase pengguna e-commerce 88,1 % tertinggi di dunia malampaui Inggris dan Filipina dengan persentase 86,9% dan 86,2 %. Digital marketing merupakan segala bentuk aktivitas pemasaran produk atau jasa menggunakan teknologi digital seperti website marketing, email marketing, iklan marketing dan sosial media marketing (membagikan konten di media sosial, berinteraksi dengan pengikut dan beriklan).

Pemaparan terakhir dari Khairul Ikhwan yaitu

“Ilmu yang kita peroleh pada zaman SMA tidak terpakai lagi pada zaman kita kuliah, ilmu yang kita pelajari pada zaman kuliah tidak terpakai lagi pada dunia kerja” karena begitu cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan pentingnya “Adaptasi”. namun kebanyakan dari masyarakat masih ragu untuk move to digital karena faktor usia dan ketidakyakinan dengan teknologi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *