Ekonomi
Oleh : Syaiful Anwar
Jelas dari perbedaan yang dibuat pada bagian sebelumnya antara definisi ekonomi pembangunan dan pembangunan ekonomi bahwa negara-negara berkembang berjuang dengan pembangunan ekonomi. Hal ini baru terungkap setelah Perang Dunia II. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, kekhawatiran dan tantangan terkait pembangunan ekonomi mendapat banyak perhatian. Ada beberapa hal yang berkontribusi terhadap meningkatnya fokus masyarakat terhadap pembangunan ekonomi negara berkembang. Ringkasan berikut menjelaskan faktor utama perkembangan ini:
- Aspirasi Negara Berkembang untuk Mengatasi Keterbelakangan Pembangunan
Keinginan negara-negara yang baru merdeka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya menjadi pendorong utama meningkatnya upaya mencapai pembangunan ekonomi. Setelah memperoleh kemerdekaan, negara-negara berkembang berfokus pada peningkatan kesejahteraan warganya dan bertujuan untuk melampaui kemajuan ekonomi yang dicapai oleh negara-negara bekas kolonial. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, sejumlah negara baru terbentuk, termasuk Korea, Filipina, Indonesia, Burma, India, Pakistan, dan Sri Lanka. Negara-negara jajahan lainnya memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1950an, termasuk beberapa negara Afrika, Malaysia, Singapura, dan Brunei.
Negara-negara ini tidak hanya relatif miskin, namun mereka juga menghadapi masalah demografi yang besar karena jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan penduduk yang cepat. Dalam situasi seperti ini, sangatlah penting untuk menyadari perlunya pembangunan ekonomi untuk mengatasi masalah pengangguran, secara bertahap menciptakan lapangan kerja yang luas, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ketika aktivitas ekonomi tumbuh, kemandirian politik akan dapat dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan sosial dan aktivitas ekonomi.
- Dalam upaya untuk menghambat penyebaran Komunisme dengan mendorong pembangunan ekonomi
Pergeseran signifikan terjadi pada pola hubungan politik internasional pasca Perang Dunia II. Banyak negara komunis baru yang lahir dari komunisme. Pada tahun 1917, Rusia menjadi negara pertama yang mengadopsi komunisme. Jerman Timur memisahkan diri dari Jerman Barat di Eropa dan berubah menjadi negara komunis. Rezim komunis menguasai sejumlah negara tambahan di Eropa Timur, termasuk Bulgaria, Rumania, Hongaria, Polandia, dan Cekoslowakia. Pemerintah komunis juga berkuasa di Tiongkok, Korea Utara, dan Vietnam. Perang Dingin, sebuah perjuangan ideologis, dimulai sebagai akibat dari perubahan ini. Namun sebagian besar negara-negara ini telah beralih ke perekonomian dan pemerintahan gaya Barat pada akhir tahun 1980an dan awal tahun 1990an. Sementara itu Jerman Timur bergabung dengan Jerman Barat.
“Perang Dingin” telah secara signifikan mengubah dinamika antara negara-negara industri dan berkembang sejak akhir Perang Dunia II. Negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat, telah melakukan beberapa upaya untuk mempercepat pembangunan di negara-negara berkembang dalam upaya menghentikan penyebaran Komunisme. Setelah Perang Dunia Kedua, upaya awalnya diarahkan untuk menghidupkan kembali perekonomian Jepang dan beberapa negara Eropa Barat. bantuan dari Amerika ke Korea. Tujuan utama Taiwan dan Thailand adalah menghentikan penyebaran Komunisme ke seluruh Asia. Untuk mencegah negara-negara ini menjadi Komunis, AS juga mengirimkan bantuan pembangunan ke negara-negara yang relatif netral (yaitu, tidak pro-Komunis atau pro-AS) termasuk Mesir, Ghana, India, dan Indonesia antara tahun 1950an dan 1970an.
- Dalam upaya mempererat tali silaturahmi
Cara lain untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara adalah dengan mendukung inisiatif pembangunan ekonomi di sejumlah negara berkembang. Hal ini terutama terlihat dalam cara negara-negara berkembang berinteraksi dengan negara-negara bekas jajahannya. Dibandingkan dengan negara-negara bekas jajahannya, kedua negara ini tetap menempati posisi yang unik. Negara-negara kolonial dapat terus memperluas pasar barang-barang industrinya dengan keunggulan-keunggulan tersebut. Selain itu, bisnis-bisnis yang sudah ada sejak zaman kolonial mungkin akan terus dipertahankan di negara-negara bekas jajahannya. Namun, hubungan unik ini telah berkurang karena persaingan di pasar global, yang telah berkembang sejak tahun 1980an dan sebagian besar bersumber dari Asia Timur.
- Meningkatnya Minat untuk Membantu Negara Berkembang
Upaya negara-negara maju untuk membantu negara-negara berkembang secara keseluruhan dalam mengatasi masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, kekurangan modal, dan permasalahan serius lainnya yang mereka hadapi merupakan elemen kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan inisiatif pembangunan di negara-negara berkembang.
Jenis pinjaman atau bantuan lain yang diberikan menunjukkan keinginan untuk membantu. Sebagian dari bantuan tambahan tersebut diberikan dalam bentuk hibah atau hadiah, sehingga negara-negara berkembang yang memperolehnya dibebaskan dari kewajiban membayar kembali nilai bantuan tersebut. Kontribusi dalam bentuk hadiah bisa dalam berbagai bentuk, termasuk uang tunai, dukungan profesional dan teknis, dukungan penelitian, barang seperti makanan, atau bantuan pembangunan infrastruktur.