Matarakyat24.com, Jakarta – Peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian di Indonesia dengan jumlahnya mencapai 99 persen dari seluruh unit usaha.
Didi dari praktisi keuangan sebagai narasumber pada webinar pada kali ini menyatakan Kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60 persen dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Ada beberapa masalah UMKM di Indonesia yang sering terjadi dan jika terus dibiarkan hal ini dapat menghambat pertumbuhan usaha dan menyebabkan UMKM kalah bersaing, stagnan, bahkan berdampak terburuk dapat gulung tikar.
Permasalahan UMKM diantaranya kurangnya modal usaha, kurangnya pengetahuan, tidak ada inovasi produk, terbatasnya akses pemasaran, dan pembukuan yang masih manual.
Teknologi mengatasi masalah UMKM dengan adanya Fintech P2P lending, Pelatihan-pelatihan, digital marketing dan adanya pembukuan secara otomatis.
Dengan adanya digitalisasi UMIKM membuat pelaku usaha UMKM mengubah pengelolaan bisnisnya dari praktik konvensional ke modern.
Manfaat digitalisasi UMKM diantaranya memperluas jaringan pemasaran, merespon perubahan gaya hidup, mempermudah konsumen melakukan transaksi pembayaran dan meningkatkan pendapatan.
“Literasi digital bagi pelaku UMKM sangatlah penting karena melalui literasi digital bisa terciptanya interaksi dengan konsumen, aksebilitas tak terbatas, menekan biaya produksi dan promosi yang lebih efisien, menjangkau konsumen yang tak terbatas dan menentukan target pasar yanng pasti dan jelas” . Terang Yan Permenes anggota komisi I DPR RI dalam webinar ngobrol bareng legislator dengan tajuk “Literasi Digital bagi Pelaku UMKM” pada Kamis (30/03/2023).
Yan Permenes juga sebut pemerintah merencanakan program literasi digital bagi pelaku UMKM agar masuk pada ekosistem digital yang harapannya pada tahun 2024 seluruh UMKM bisa masuk dalam ekosistem digital.