Matarakyat24.com – Harga SOL mengalami penurunan, sementara TVL Solana juga turun 8,5%. Apakah ini pertanda bahaya bagi ekosistem Solana? Simak analisisnya di sini.
Solana (SOL) telah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir. Setelah mengalami kenaikan harga 16,4% pada periode 18 hingga 20 September, SOL kembali terkoreksi 6%, turun ke level $143.
Penurunan ini terjadi bersamaan dengan penurunan TVL Solana, yang menyebabkan kekhawatiran di kalangan investor. TVL yang turun biasanya mencerminkan keluarnya dana dari berbagai aplikasi terdesentralisasi (DApps) di jaringan Solana.
Koreksi Harga SOL dan Pengaruh Faktor Makroekonomi
Kenaikan harga SOL baru-baru ini lebih dipengaruhi oleh keputusan Federal Reserve AS yang memangkas suku bunga, memicu reli di pasar kripto secara umum.
Namun, faktor makroekonomi ini lebih berperan dibandingkan perkembangan internal Solana. Harga SOL turun di bawah level resistensi $152 turut dipengaruhi oleh penurunan TVL Solana.
Dampak Penurunan TVL Solana
Penurunan TVL Solana dari SOL 36,9 juta menjadi SOL 33,8 juta memengaruhi beberapa protokol besar seperti Jito (staking), Kamino (pinjaman dan leverage), serta Jupiter (DEX). Jika dibandingkan dengan blockchain lain seperti Ethereum yang mengalami penurunan 5%, penurunan TVL Solana ini masih dianggap wajar. Bahkan TVL Avalanche juga turun ke titik terendah dalam enam minggu terakhir.
Meskipun TVL menurun, volume transaksi di DEX Solana justru meningkat sebesar 19% selama tujuh hari hingga 23 September. Beberapa platform seperti Orca, Raydium, dan Phoenix mencatat peningkatan volume masing-masing sebesar 20%, 28%, dan 16%. Selain itu, Solana juga mengalami pertumbuhan jumlah alamat aktif sebesar 8%, menunjukkan bahwa pengguna masih tetap aktif di ekosistem ini.
Secara umum, walaupun TVL Solana menurun 8,5%, ini belum tentu menjadi tanda bahaya bagi harga SOL. Peningkatan volume DEX dan aktivitas on-chain yang masih tinggi menunjukkan bahwa ekosistem Solana masih menarik minat pengguna. Berdasarkan data, belum ada indikasi kuat bahwa harga SOL akan terkoreksi hingga level $120 dalam waktu dekat.
Tentang Bittime
Bittime melalui PT Utama Aset Digital Indonesia adalah platform investasi aset kripto yang telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Komunikasi & Informatika (Kominfo). Bittime juga merupakan anggota Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO).
Selaku platform investasi aset kripto, Bittime memiliki visi untuk memanfaatkan teknologi blockchain demi menghadirkan akses menuju kemerdekaan finansial yang adil bagi semua orang, terlepas dari lokasi atau posisi keuangan mereka.
Aplikasi Bittime bisa diunduh di Google Play dan App Store
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES