Matarakyat24.com, Medan — Kementerian Kebudayaan menggelar Seminar Literasi Sejarah Indonesia di Medan sebagai upaya memperkuat pemahaman sejarah di kalangan generasi muda. Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, menegaskan bahwa rendahnya minat baca sejarah dan meningkatnya hoaks di ruang digital membuat literasi sejarah menjadi kebutuhan mendesak.
Ia menyebut banyak pelajar lebih mengenal budaya populer dibandingkan sejarah lokal Medan, termasuk perjuangan Laskar Pemuda Medan Area 1945. Situasi ini diperparah dengan lebih dari 140 hoaks sejarah lokal yang terdeteksi di Sumatera Utara tahun lalu.
Sofyan Tan mendorong digitalisasi arsip, penyusunan konten sejarah kreatif, dan penguatan pembelajaran sejarah lokal di sekolah. Menurutnya, sejarah tidak hanya menghafal peristiwa, tetapi memahami akar identitas dan karakter bangsa. Seminar ditutup dengan ajakan kolaborasi pemerintah, akademisi, dan komunitas budaya untuk membawa sejarah lebih dekat ke ruang digital generasi muda.
