Matarakyat24.com, Jakarta – “Berdasarkan perkembangan APBN 2004 sampai 2023 yang diperoleh dari sumber APBN dan APBNP berbagai tahun yang telah diolah menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan dari tahun ke tahunnya yang mana rata-rata defisit 2004-2014 sebesar 119 triliun” Ujar Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM. MBA (Anggota Komisi I DPR RI) dalam Webinar Forum Diskusi Publik dengan tajuk UMKM dan SDGs: Bangun Usaha Rakyat Menuju Pembangunan Berkelanjutan” pada Rabu (12/7/2023).
Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2004 sampai 2022 menunjukkan rata-rata pertumbuhan dari 2004-2014 sebesar 5,69% dan rata-rata pertumbuhan 2015 sampai 2002 sebesar 3,99%.
Terlihat pada tahun 2020 karena pandemi covid-19 itu pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni mencapai angka -2,07.
Rata-rata pertumbuhan PDB perkapita 2004-2014 sebesar 11,1% sedangkan rata-rata pertumbuhan PDB perkapita dari tahun 2015 sampai pada tahun 2021 sebesar 3,3%.
Berdasarkan piramida usaha di Indonesia pada tahun 2019 pada data terakhir itu menunjukkan bahwa kategori usaha yang paling banyak di Indonesia adalah usaha mikro dengan mencapai total konstitusi PDB sebesar 37,35% dan menyerap tenaga kerja sebesar 89,04%, lanjut dengan usaha kecil kemudian baru usaha menengah dan usaha besar yang hanya menyerap tenaga kerja sebesar 3,08%.
Sjarifuddin juga jelaskan untuk perkembangan anggaran kementerian koperasi dan UKM tahun 2004 sampai 2003 itu menunjukkan rata-rata pertumbuhan anggaran kemenkop atau UKM dari tahun 2005 sampai 2014 sebesar 5,56% sedangkan pada tahun 2015-2023 itu sebesar 3,73%.
Perkembangan jumlah tenaga kerja UMKM di Indonesia di tahun 2004 sampai 2021 itu mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya namun pada tahun 2020 mengalami penurunan dikarenakan pandemi covid-19.
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?