Khazanah
Oleh : Syaiful Anwar
Suatu hari, Muthrif Mushab pergi ke rumah Mansur. Ketika sampai di rumahnya, Muth-rif melihat Mansur murung dan tak mau berbicara. Wajar saja, ia baru kehilangan salah seorang yang sangat dicintainya.
Muthrif pun menghibur Mansur dan barulah Mansur bisa membuka mulutnya.
“Muthrif, aku dilanda kesedihan yang sangat dan hanya Allah saja yang dapat menghapuskannya, adakah doa yang bisa aku baca agar Allah menghapuskan kesedihan ini dari hatiku?”
“Wahai Amirul Mukminin, Muhammad bin Tsabit Al- Bashri telah meriwayatkan kepadaku dari Amr bin Tsabit Al-Bashri, ia berkata, „Ada seekor nyamuk masuk ke lubang telinga seorang laki-laki penduduk Bashrah, hingga sampai ke bagian rongga yang paling dalam. Nyamuk tersebut menyebabkannya jatuh sakit dan tidak dapat tidur, baik pada waktu siang maupun malam hari. Maka
salah seorang teman Hasan berkata, “Bacalah doa- Al-A’la bin Hadhrami, salah seorang sahabat Nabi Saw. yang selalu ia baca, baik di daratan maupun di lautan, dan berkat doa itu Allah selalu memberikan keselamatan untuknya.”
Laki-laki itu berkata, ”Tolong ceritakan kepadaku.
Semoga Allah memberikan rahmatnya pada-Mu!”
“Al-A’la bin Hadhrami pernah diutus menuju Bahrain, rombongan yang berangkat bersamanya berjalan melewati padang pasir. Setelah lama melakukan perjalanan, mereka merasa sangat kehausan, hingga nyaris mati dicekik rasa haus.
Pada saat terjepit seperti itu, Al-A’la singgah dan melakukan shalat dua rakaat. Ia berdoa, ”Wahai Allah Yang Maha Mengetahui, wahai Allah Yang Maha Lembut, wahai Allah Yang Maha Tinggi, wahai Allah Yang Maha Agung, berikanlah kami air.”
Tiba-tiba di atas kepalanya terlihat awan bagaikan sayap burung yang dikepakkan ke arahnya dan seketika itu pula hujan pun turun, sehingga ia dan rombongan dapat mengisi kantong-kantong air yang dibawanya. Setelah itu ia dan rombongan pun melanjutkan perjalanan hingga mereka tiba di sebuah teluk lautan yang sebelumnya tidak pernah diarungi oleh siapapun.
Sementara itu, mereka tidak memiliki bahkan tidak menemukan satu kapal pun. Lagi-lagi Al-A’la turun dan melaksanakan shalat dua rakaat, kemudian ia membaca doa, ”Wahai Allah Yang Maha Mengetahui, wahai Allah Yang Maha Lembut, wahai Allah Yang Maha Tinggi, wahai Allah Yang Maha Agung, berikanlah kami jalan agar dapat
menyeberangi teluk ini.” Selesai berdoa, ia pun memegang bagian atas kudanya dan berkata, ”Seberangilah dengan nama Allah.”
Dengan izin Allah, mereka pun dapat berjalan di atas air. Dan dengan kuasa Allah, kaki dan sepatu mereka tidak kebasahan. Sementara itu, jumlah pa-sukan yang ada pada saat itu kurang lebih 4000 penunggang kuda.”
Mendengar kisah itu, laki-laki itu pun berdoa kepada Allah dengan doa yang dibaca oleh Al-A‟la Al-Hadrami, belum lagi ia beranjak meninggalkannya, nyamuk yang ada di dalam telinganya keluar dan ia pun sembuh dari sakitnya.”
Mendengar kisah yang dituturkan Muthrif, Mansur langsung menghadap kilbat dan membaca doa tersebut untuk beberapa saat. Tak lama kemudian ia kembali menghadapkan wajahnya ke arah Muthrif, seraya berkata, ”Wahai Muthrif, sesungguhnya Allah telah menghapuskan kesedihan itu dari hatiku.” Lalu ia memanggil dan menyuruh pelayannya untuk menyiapkan makan sembari mengajak Muthrif makan bersamanya dan ajakan itu pun disambut oleh Muthrif dengan hangat.
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.