Kolaborasi BPDP, Kementan, dan PT Kelapa Sawit untuk Meningkatkan SDM Ekonomi Kerakyatan di Sumatera Barat

Dharmasraya [19 mei 2025] – Ketua Badan Koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Barat Bidang PPD, Ilham Priduan Zulfira, menyatakan bahwa kolaborasi antara BPDP (Badan Pengelola Dana Perkebunan), Kementerian Pertanian (Kementan), dan PT Kelapa Sawit yang ada di wilayah Sumatera Barat berpotensi baik dalam pelatihan petani untuk menciptakan SDM ekonomi kerakyatan di Sijunjung dan Dharmasraya.

Menurut Ilham, Sijunjung dan Dharmasraya merupakan lumbung perkebunan sawit rakyat di Sumatera Barat. Berdasarkan data statistik wilayah, pada tahun 2022, luas lahan perkebunan kelapa sawit di Sumatera Barat mencapai 854.419 hektar, dengan produksi sebesar 2,3 juta ton.

“Kolaborasi ini dapat meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola perkebunan sawit, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ilham dalam pertemuannya bersama tokoh alumni GMNI wilayah Sumatera Barat.

Mendukung ide kolaborasi ini, Mitsu Pardede, Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumatera Barat dan tokoh pemekaran Sawahlunto Sijunjung dan Dharmasraya, menyatakan bahwa gerakan pemuda harus bersatu dalam meningkatkan mutu SDM.

“Kolaborasi gerakan pemuda dalam peningkatan mutu SDM sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saya mendukung penuh ide kolaborasi antara BPDP, Kementan, dan PT Kelapa Sawit untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola perkebunan sawit,” ujar Mitsu Pardede.

Mitsu Pardede juga berharap bahwa kolaborasi ini dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat, khususnya di Sijunjung dan Dharmasraya. “Dengan adanya pelatihan dan pendampingan dari BPDP, Kementan, dan PT Kelapa Sawit, petani dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola perkebunan sawit, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Menjelang 100 hari kerja setelah pelantikan, kepala daerah yang baru diharapkan dapat memberikan perhatian khusus pada sektor pertanian dan perkebunan sawit. Tantangan bagi kepala daerah yang baru adalah bagaimana memberikan edukasi dan fasilitas yang memadai kepada petani untuk meningkatkan ekonomi rakyat.

“Dalam 100 hari kerja pertama, kepala daerah yang baru harus dapat menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian dan perkebunan sawit. Edukasi dan fasilitas yang memadai harus diberikan kepada petani untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola perkebunan sawit,” kata Ilham.

Dengan demikian, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat, khususnya di Sijunjung dan Dharmasraya, melalui peningkatan kemampuan petani dalam mengelola perkebunan sawit. Dukungan dari kepala daerah yang baru sangat diharapkan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *