Khazanah
Oleh : Syaiful Anwar
Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh
Dengan tongkat di tangan kanannya, lelaki itu berjalan tergopoh-gopoh menuju masjid. Ia tak peduli dengan kedua belah matanya yang penglihatannya diambil Allah. Semangatnya begitu membara. Ia tidak ingin melewati pertemuannya dengan Allah Azza wa Jalla. Ia begitu rindu kalau selalu berjumpa dengan Allah dalam shalatnya.
Langkah-langkahnya mantap walau payah. Namun, ia tidak sadar ketika ia mengayunkan langkah-langkahnya, ternyata jalan yang ditempuhnya salah. Ia semakin mendekat dan…
Braaaasssss.
Ia jatuh terpelanting ke jurang
Sementara itu, sang istri yang menunggunya di rumah semakin cemas. Ia membatin, ”Kenapa suamiku belum juga pulang? Apa yang terjadi dengannya?” Hatinya semakin cemas.
Ia pun mempercepat langkahnya keluar. Allah jualah yang memberi petunjuk, tiba-tiba pandangannya terarah kepada sebuah jurang. Dan, ia pun menjerit ketika yang dilihatnya adalah suaminya yang pingsan dengan kepala berdarah-darah.
“Toloooooong… Toloooooong… Toloooooong…. !!!” Orang pun berdatangan.
“Ada apa, Bu?”
“Su-su…suamiku.”
“Memangnya ada apa dengan suamimu?”
“Suamiku masuk jurang.”
“Masuk jurang? Mana dia?”
“Tuuhhh.”
Orang-orang pun segera turun mengangkat suaminya. Mereka mendekatkan telinga ke dadanya, masih ada detak jantung. Masih hidup.
Sesampainya di rumah dan setelah suaminya siuman. Ia pun bertanya,
“Abi, kenapa Abi memaksakan diri shalat berjamaah ke masjid? Bukankah ada rukhsah bagi Abi untuk tidak pergi ke masjid?”
“Tidak, ummi. Tidakkah engkau ingat ketika Rasulullah mengatakan kepada Ibnu Ummi Maktum, ‟atasmaun nida?‟ Apakah kamu mendengar panggilan azan?” Apa jawab Ibnu Ummi Maktum, ”Ya.” Rasul pun mengatakan, ”Pergilah.”
”Ummi, Allah memang telah mengambil penglihatan mataku, tetapi Dia tidak mengambil peng-lihatan mata hatiku. Maka aku tak ingin meninggalkan shalat berjamaah sampai kapanpun.” Demikianlah semangat dan keteguhan iman seorang yang buta. Hingga suatu malam ia bermimpi bertemu dengan Rasulullah Saw. Dalam mimpinya Rasul bertanya, ”Mengapa kamu bertengkar dengan istrimu?” Lelaki itu menjawab, ”Karena aku ingin mengikuti sunnahmu.” Maka Rasul pun mengusap kedua mata orang itu dengan kedua tangannya yang mulia. Dengan seketika mata lelaki yang buta itu sembuh kembali berkat mukjizat Rasul dan berkat sunahnya.
Semoga Allah senantiasa memberikan taufik-Nya kepada kita agar kita dapat mengikuti jejak sunah Rasul dengan ketaatan.
Penuhi waktumu dengan wirid, dengan tahlil Tak perlu banyak kata, hadapkan hati dan wajahmu ke arah kiblat yang nyata Ikuti petunjuk gurumu, kan kau dapatkan bedanya nyala api dan cahaya. Mata hatimu kan berkilauan dengan sinar Tuhanmu, dan sirnalah watakmu yang tercela Kau kan dapat menatap Dzat-Nya Yang Mahasempurna, dan itu adalah nikmat yang tiada tara .
#Syaiful_Anwar
#Fakultas_Ekonomi
#Universitas_Andalas
#Kampus2_Payakumbuh
#One_Hour_Awardness
#Karena_Ketajaman_Hatinya