Matarakyat24.com, Jakarta – Ir. Irwan Ardi Hasman Anggota Komisi I DPR RI kembali hadir webinar Literasi Digital via zoom meeting pada Rabu, 26 Maret 2024 dengan tema “Internet Sehat dan Cerdas”
Menurut data We Are Social tahun 2022, masyarakat Indonesia yang aktif penggunanya 170 juta jiwa. Kalau umpamanya ada penduduk Indonesia sekitar 240 juta jiwa, hampir sekitar 70 persen seluruh penduduk Indonesia menggunakan smartphone.
“Kalau kita lihat survei teman -teman yang di sini, tadi saya lihat, pesertanya hampir 160 orang, itu saya pastikan itu menggunakan smartphone”, ujar Hasrul narasumber webinar kali ini.
Dalam kata sambutannya Irwan menyampaikan di tengah kemajuan teknologi, ruang digital menjadi panggung untuk menyuarakan pendapat berpartisipasi dalam proses demokrasi. Namun dengan kebebasan itu juga ada tanggung jawab, etika berpendapat di ruang digital menjadi sangat-sangatlah penting.
“Penting bagi kita untuk memastikan kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Memeriksa keaslian sumber dan fakta sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi”, ujar Irwan.
Irwan mengajak seluruh elemen masyarakat berkolaborasi dan kerja sama untuk menjaga ruang digital yang inklusif, beretika, dan demokratis.
“Demokrasi di ruang digital juga membutuhkan kolaborasi dan kerjasama. Mari kita membangun dialog yang produktif, mendengarkan pandangan orang lain, dan mencari solusi bersama untuk tantangan yang dihadapi masyarakat kita. Dengan menghormati prinsip -prinsip ini, kita dapat menjaga ruang digital sebagai tempat yang inklusif, beretika, dan demokratis. Mari kita berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi dalam membangun lingkungan daring yang positif dan memajukan demokrasi di era digital”, ajak Irwan.
Dalam penutupannya Irwan berikan apresiasi Kemenkominfo atas kerja sama nya selama ini.
“Para peserta webinar yang saya banggakan, saya sangat-sangat mengapresiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia atas kerjasamanya selama ini”, tutup Irwan.
Didi, S.E (Pegiat Literasi Digital) membagikan 10 tips bagaimana menjaga data pribadi agar tidak bocor. Pertama sering -seringlah ganti password ya, maksimal 3 bulan sekali. Jadi kalau kita punya akun media sosial, akun email dan lain sebagainya, sering -seringlah ganti password dan gantilah dengan kombinasi yang unik ya, sehingga tidak bisa ditebak. Misalnya yang kedua gunakan dompet digital, jadi kurangi penggunaan kartu debit dan kartu kredit karena potensinya untuk diretas itu lebih besar. Yang ketiga gunakan verifikasi dua langkah atau two -factor authentication. Yang keempat kurangi penggunaan wifi publik, karena ini bahaya ya ketika kita menggunakan wifi publik yang bisa jadi tidak kita kenal, bisa jadi data kita bisa diretas. Ada namanya sniffing, sniffing itu data kita diambil ketika kita menggunakan data wifi publik.
Yang kelima selalu update antivirus, jadi antivirus di gadget kita update agar apa namanya gadget kita bisa terjaga. Terus yang keenam selalu berdasarksi di platform yang terpercaya, jadi kalau kita berbelanja online misalnya ya, gunakanlah platform -platform yang terpercaya misalnya, yang terpercaya misalnya Tokopedia, Sopi, Lazada dan lain sebagainya. Walaupun pernah ada kasus di Tokopedia ada data bocor juga, tapi saya rasa ini apa namanya Tokopedia sudah belajar dari situ dan juga bisa menjaga kerahasian dari penggunanya. Yang ketujuh tadi juga disampaikan gunakan meragam password, jadi kalau kita punya tiga atau empat akun media jangan sama semua, tapi bedakan setiap passwordnya di setiap akun kita. Terus kalau ada link asing misalnya aplika dan lain sebagainya, tidak usah di klik, jadi tidak usah kepo, jadi lebih baik diabaikan saja.
Terakhir factory reset ya jika ganti atau jual gadget, jadi kalau kita ganti HP, ganti gadget, jangan cuma di uninstall saja aplikasi yang ada di HP kita, tapi lebih baik lakukan factory reset, jadi biar kembali ke reset pabrik ya, karena bisa saja ketika kita uninstall itu masih ada data -data yang tertinggal di sana.