FASILITAS FISIK : PERENCANAAN LOKASI DAN GEDUNG

Ekonomi

 

Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh 

                                                                             

Pengertian 

Industri berasal dari kata “industria” yang menurut bahasa latin berarti buruh atau pemakaian tenaga kerja. Kata “industrie” dalam bahasa Perancis mempunyai pengertian pengelolahan dan memproduksi bahan kebutuhan. Dalam bahasa Jerman, industri mempunyai arti khusus yaitu usaha pengelolahan yang dilakukan secara besar-besaran dan  menggunakan mesin-mesin modern. Sedangkan industri sendiri memiliki arti luas dan arti sempit. Arti luas industri adalah mencakup semua usaha dan kegiatan dibidang ekonomi yang sifatnya produktif. Arti sempit industri adalah hanya terbatas pada tipe kegiatan ekonomi sekunder, yakni segala macam usaha dan kegiatan yang sifatnya mengubah dan atau mengelolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi (manufacturing).

 

Untuk membuat suatu industri yang baik dan menguntungkan dalam segala hal, haruslah didukung oleh lokasi lahan yang baik juga. Penempatan lahan ini sangat berpengaruh penting pada sebuah industri. Lokasi industri adalah suatu tempat dimana industry itu melakukan kegiatan fisik. Kedudukan industri dapat berbeda dengan lokasi industri, karena kedudukan perusahaan. Lokasi lahan menentukan apakah industri ini bisa berjalan dengan baik atau tidak. Ada beberapa faktor penentu lokasi industri, faktor lokasi yang dipakai dalam geografi perindustrian berkaitan erat dengan gejala yang berpengaruh atas penempatan pabrik.

 

Dari segi ekonomi.

🡪Physical Facilities ;plan and building adalah fasilitas yang menentukan apakah industri ini bisa berjalan dengan baik atau tidak.Apakah rencana dari lokasi industri tersebut mampu memberikan keuntungan dan sedikit kerugian bagi perusahaan.Dan manfaatnya dari masyarakat di sekitar lokasi industri maupun masyarakat luas.

 

Jenis-jenis Industri.

  • Jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan :
  1. Industri primer adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil      olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya. 
  2. Industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.                                                                                                       
  3. Industri tersier Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

 

  • Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku
  1. Industri ekstraktif Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. – Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
  2. Industri nonekstaktif Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
  3. Industri fasilitatif Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah

Berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. – Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya

 

  1. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi 
  1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry) Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
  2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry) Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.                                                                                                                                                              
  3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry) Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.

 

  • Jenis jenis rencana lokasi dan bangunan industri lainnya:
  1. Jenis bisnis

Jenis bisnis kita menentukan lokasi. Bila kita mau menjual makanan jadi, lokasi di sekitar keramaian tentu menjadi keharusan. Namun, bila kita memproduksi pakaian anak-anak, rumah kita bisa dijadikan tempat bisnis. Atau jika kita sudah punya suatu lokasi. Maka ini kebalikannya, lokasi menentukan jenis bisnis. Misalnya kita sudah punya ruko di pusat pertokoan. Bisnis apa yang pas? Atau kita akan sewakan saja? 

 

  1. Modal dan Biayanya

Apakah semakin murah harga (sewa) suatu lokasi itu semakin baik? Hmmm, tidak juga. Pemilihan lokasi harus dengan perkiraan tepat agar bisnis kita bisa maju. Sekedar murah, tapi bisnis tak maju, untuk apa? Maka, bila ada lokasi yang biayanya kecil dan kemungkinan majunya besar, itulah yang terbaik. Sebaliknya, bagaimana kalau lokasi yang sangat strategis untuk bisnis kita, tapi sangat mahal harganya (sewa)? Bila modalnya tidak menjadi masalah, mengapa tidak? Ini salah satu resiko yang harus kita ambil.


Bagaimana bila modal kita terbatas sekali? Ya pilihlah tempat yang paling memungkinkan. Yang penting, bisnis bisa mulai dulu. Berbagai usaha bisa dilakukan agar lokasi seperti apapun bisa bagus untuk perkembangan bisnis kita.

 

  1. Ketersediaan

Modalnya ada, tapi kalau lokasinya tak ada bagaimana? Maka ketersediaan lokasi menjadi faktor penentu juga. Karena itu, cepat-cepatlah putuskan untuk berbisnis. Makincepat makin baik. Banyak kesempatan terbuka lebar bagi orang yang pertama kali memutuskan.

 

  1. Nilai Strategis

Bila kita membuka kantor konsultan, lokasi terbaik tentu di pusat perkantoran. Lokasi terbaik kedua adalah di ruko. Lokasi terbaik ketiga adalah rumah (yang dikontrakkan) di pinggir jalan besar. Lokasi berikutnya adalah rumah kita sendiri, itulah nilai strategis. Ada lokasi dengan nilai strategis yang tinggi, sedang, dan rendah.

 

  1. Strategi Bisnis 

Fajar Supermarket, sebuah supermarket di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pemiliknya Pak Yogi. Jaringan supermarket Fajar bisa dikatakan menguasai Indramayu sekarang ini. Ketika menentukan lokasi, beliau punya strategi sendiri. Kaidah umum mengatakan bahwa supermarket harus berlokasi di keramaian. Pak Yogi melawan kaidah umum ini. Beliau mendirikan supermarketnya di lokasi sepi dan kosong. 

 

Menurut beliau, bila supermarketnya didirikan di lahan sepi dan kosong, tak akan ada pesaing, lalu konsumen juga akan nyaman berbelanja tanpa perlu bermacet-macet ria. Keunikan lain, sebelum membangun mini market, Pak Yogi membangun mesjid terlebih dahulu. Beliau yakin 100% bisnisnya akan maju karena dirahmati Allah  SWT. Itu strategi bisnis yang menentukan lokasi, tidak mesti ikut-ikutan aturan umu bila kita meyakini betul akan strategi bisnis kita. Dengan begitu, lokasi di manapun bisa jadi strategis.

 

Lokasi bisnis secara detail juga harus diperhatikan. Misalnya kalau kita membuka rumah makan di pinggir jalan yang ramai. Katakan saja, jalannya besar dengan lalu lintas dua arah. Nah, lokasi terbaik adalah sisi jalan arah pulang sebagian besra orang kantoran. Hal ini akan memudahkan calon konsumen yang baru pulang dari kantor agar langsung menepi (belok kiri) dan parkir, tanpa harus berputar atau menyeberang/memotong arus lalu lintas.

 

Bagaimana dengan kebersihan, ketersediaan saluran pembuangan air, ketersediaan daya listrik, sarana pembuangan sampah, areal parkir, akses jalan atau kendaraan umum, dan kondisi arus lalu lintas di sekitar lokasi tempat bisnis kita? Kalau semuanya baik, segeralah yakinkan diri Anda bahwa itu lokasi yang strategis untuk bisnis. Jangan tunggu lama sebelum didahului orang lain.

                                                                                                                      

  1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
  • Letak dari pasar konsumen
  • Sumber suplai tenaga kerja
  • Wilayah sumber bahan bakar dan sumber tenaga (energi)
  • Medan wilayah
  • Kebijakan pemerintah
  • Bahan Baku atau Bahan Mentah

 

Bahan mentah merupakan faktor utama dalam mendirikan industri. Tahukah kamu alasannya? Jika di suatu lokasi industry tidak tersedia bahan mentah atau bahan baku, maka dengan terpaksa bahan mentah harus didatangkan dari daerah lain. Kamu tahu akibatnya? Tepat, hal ini akan menambah biaya produksi. Sampai sekarang bahanmentah tetap menjadi faktor penentu berdirinya suatu industri. Jika kamu tidak percaya, cobalah buka peta industri.   

                                                               

 

Cermati dengan benar peta tersebut. Atau kamu bisa memerhatikan peta persebaran industri berikut ini.

 

Jika kamu perhatikan dengan saksama peta persebaran industri di atas kebanyakan industri dekat dengan bahan mentah atau bahan bakunya. Sebagai contoh industri minyak Pangkalan Brandan di Sumatra Utara yang jaraknya dekat dengan pertambangan minyak bumi.

 

Pertambangan minyak bumi mana sajakah yang dekat dengan lokasi industri minyak tersebut? Lokasi kilang minyak ini sangat tepat, karena wilayah sekitarnya terdapat potensi minyak bumi. Tepatnya pada cekungan sedimen tersier di wilayah Sumatra bagian utara. Wilayah ini meliputi Lhok Sukon dan Peureulak di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, serta Telaga Said, Tangai, Tanjung Miring Barat, Sukaraja, Mambang Sebasa, Securai, Seruwai, Pakam, Rantau, dan Siantar di Provinsi Sumatra Utara. 

 

Bisa kamu bayangkan jika industri minyak jauh dari tambang minyak. Industri ini akan memerlukan pengangkutan minyak mentah yang mahal dan sering berisiko. Risiko tersebut antara lain berupa tumpahan minyak pada waktu pengangkutan. Apabila pengangkutan tersebut melalui jalur laut, tumpahan akan mencemarilaut.
           

Ketersediaan bahan mentah maupun bahan baku yang terbatas sering disiasati oleh para pelaku industri dengan menjadi mitra usaha. Kerja sama terjalin antara para pedagang penyedia bahan baku (pemasok) dengan pelaku industri. Kerja sama ini sangat bermanfaat, setidaknya menghemat biaya produksi, karena pembelian dalam skala besar (grosir) umumnya disertai potongan harga (discount). Kemitraan dapat juga menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi industri.

 

  1. Pasar

Industri dibangun karena adanya tuntutan konsumen. Tujuan utama kegiatan industri 

memproduksi barang untuk dijual kepada konsumen. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pasar atau konsumen merupakan bagian penting bagi berlangsungnya kegiatan industri. Jika konsumen yang membutuhkan banyak, berarti industri tersebut mempunyai pasar yang cukup luas. Banyak faktor yang memengaruhi luasnya daerah pemasaran pada suatu industri. Faktor-faktor tersebut antara lain kebutuhan masyarakat terhadap produk dan strategi pemasaran dari perusahaan.

 

Selain itu, keadaan ekonomi atau taraf hidup masyarakat juga memengaruhi luasnya daerah pemasaran. Daya beli masyarakat akan rendah jika taraf hidup masyarakat juga rendah. Bahkan, kondisi geografis suatu wilayah juga memengaruhi persebaran produk. Jika kondisi geografis sulit dijangkau, maka sangat sulit bagi suatu industri untuk memasarkan produknya. Hal inilah yang juga memengaruhi perkembangan suatu daerah.

 

Dalam ilmu Ekonomi, luasnya wilayah pemasaran sangat ditentukan oleh strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetisi yang berkelanjutan. 

 

Strategi pemasaran dipengaruhi dua faktor sebagai berikut :

  1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing, dan masyarakat.
  2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik, dan sosial/budaya.

 

Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pandang penjual atau pelaku industri adalah 4P, yaitu tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price), dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan dikenal 4C, yaitu kebutuhan dan keinginan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to customer), kenyamanan (convenience), dan komunikasi (communication).

 

  1. Biaya Angkut

Biaya angkut sangat tergantung pada fasilitas transportasi. Oleh karena pendukung berdirinya lokasi industri sangat kompleks, seperti ketersediaan bahan mentah, tenaga kerja, dan sebagainya. Kita tahu bahwa tidak ada lokasi industri yang sangat ideal. Berarti, hampir tidak ada lokasi industri yang memenuhi semua yang dibutuhkan oleh industri. 

 

Transportasi sangat berperan. Jika suatu daerah memiliki fasilitas transportasi yang memadai, maka pengiriman bahan mentah atau hasil industry Contoh suatu lokasi tersedia bahan mentah sangat melimpah tetapi tidak tersedia tenaga kerja atau kurangnya daerah pemasaran. Di sinilah fasilitas juga lancar, sehingga biaya angkutan murah. Berbeda dengan daerah yang terisolasi. Kondisi topografi atau relief yang sulit dijangkau dan sarana transportasi tidak memadai mengakibatkan biaya angkutan mahal. Keadaan ini menyebabkan daerah tersebut kurang berkembang.

 

  1. Tenaga Kerja

Ketersediaan tenaga kerja merupakan factor penting lain yang memengaruhi lokasi industri. Beberapa industri seperti industri tekstil membutuhkan banyak tenaga kerja dengan tingkat keahlian tidak terlalu tinggi. Industri tekstil cenderung memilih lokasi di dekat daerah yang berpenduduk padat di mana tersedia banyak tenaga kerja. Di bagian lain, ada industri yang membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian khusus. Industri ini dibangun di lokasi di mana tenaga kerja yang tersedia mudah dilatih. Contoh industri yang membutuhkan tenaga kerja yang ahli adalah industri pembuatan perangkat lunak (software) komputer.                                                                                    

 

  1. Modal

Banyak orang mengatakan bahwa tanpa modal, kegiatan industri tidak akan berjalan. Benarkah? Untuk menjawabnya, kita terlebih dahulu harus mengerti apa yang dimaksud dengan modal. Dalam pelajaran ekonomi, istilah modal sering kamu sebut. Apakah modal selalu identik dengan uang? Ternyata tidak. Modal adalah barang atau hasil produksi yang dapat digunakan untuk proses produksi selanjutnya. Berarti modal tidak harus berupa uang, tetapi dapat juga berbentuk barang. Misalnya mesin jahit, mesin pertanian, gedung, dan juga mesin-mesin berat.

 

Untuk membangun industri, modal dalam bentuk uang dibutuhkan untuk membeli material atau barang, mesin-mesin, dan peralatan lain. Pinjaman modal dapat diperoleh dari bank atau lembaga keuangan lain. Pemerintah dapat pula                                               menyediakan modal untuk industri tertentu. Sering para investor lokal dan asing menyediakan modal untuk pembangunan industri.

 

  1. Teknologi

Tidak disangkal lagi teknologi memegang peranan penting dalam dunia industri. Teknologi industry berkaitan dengan cara atau metode produksi yang diperbarui, seperti penggunaan mesin modern. Penggunaan teknologi di berbagai bidang industri akan menaikkan produktivitas. 

 

Mengapa? Contoh sederhana dapat kamu lihat pada industri konveksi. Penggunaan mesin jahit listrik mampu menaikkan jumlah produksi, karena proses produksi akan lebih cepat. Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan jumlah produk, tetapi juga penghematan biaya produksi, karena banyak tenaga kerja yang bisa digantikan dengan mesin.

 

Fungsi Dan Manfaat dari Rencana Lokasi dan Bangunan Industri.

Pemilihan lokasi pabrik membutuhkan pertimbangan yang hati-hati. Di saat manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industry, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminmalkan biaya, sedang untuk bisnis ecean dan jasa professional, strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan.

 

Walaupun demikian, strategi pemilihan gudang ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.

 

Adapaun manfaat-manfaat dari penentuan lokasi yang kita pilih :

  1. Lokasi di kota besar (city location)
  • Diperlukan tenaga kerja trampil dalam jumlah besar
  • Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas yang umumnya  hanya terdapat di kota besar, seperti : listrik, gas, dll
  • Kontrak dengan suppliers dekat dan cepat
  • Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan
  1. Lokasi di pinggir kota (sub urban location)
  • Semi-skilled dan female labor mudah diperoleh
  • Menghindari pajak yang berat
  • Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik
  • Rencana ekspansi pabrik akan mudah dibuat
  1. Lokasi di luar kota (country location)
  • Lahan yang luas sangat diperlukan untuk keadaan sekarang maupun rencana ekspansi yang akan datang
  • Pajak terendah bisa diperoleh
  • Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar
  • Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan
  • Baik untuk produk manufakturing produk-produk yang berbahaya

 

Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:

  1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada
  2. Mempertahankan lokasi sekarang, selagi menambah fasilitas lain dii tempat lain
  3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.

 

Pemilihan lokasi pabrik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini pada prakteknya berbeda penerapannya bagi satu pabrik dengan pabrik yang lain, sesuai dengan produk yang dihasilkan.

 

Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dilihat dari sisi produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

  1. Faktor primer, yaitu faktor yang harus dipenuhi, bila tidak, maka operasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
  2. Faktor sekunder, yaitu faktor yang sebaiknya ada, bila tidak operasi masih dapat diatasi dengan biaya lebih mahal.

 

Tujuan Rencana Lokasi Industri

Tujuan Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Industri (Industrial Estate) 

Tujuan pengembangan industri dalam kerangka wilayah nasional dapat dirumuskan sebagai:

  1. Memanfaatkan pusat-pusat pertumbuhan yang telah berkembang, dan mengawasi atau, merangsang berkembangnya pusat-pusar pertumbuhan baru, dengan pertimbangan;                                                                                                                                    
  2. Pemerataan kegiatan-kegiatan pembangunan, berupa kegiatan industri, serta dengan memperhitungkan keterkaitan perkembangan wilayah lebih luas, yang dengan demikian pada gilirannya dapat;
  3. Mendorong terwujudnya kesatuan (wilayah) ekonomi nasional.

 

Menurut Soesilo di dalam Tehang (2000), tujuan utama dalam perencanaan dan pembangunan industrial estate di Indonesia adalah modernisasi dan ekspansi industri. Hal ini dilakukan dengan pengelompokkan industri-industri ke dalam kawasan industri. Industrial estate didukung dengan promosi, teknologi, manajerial dan marketing, sehingga secara keseluruhan efektif pada biaya-biaya yang rasional, yang tidak memungkinkan untuk industri-industri yang tersebar diseluruh kota atau distrik. 

 

Pada prinsipnya Industrial Estate dibangun dengan tujuan-tujuan:

  1. Menyediakan Kawasan Industri yang mempermudah para investor untuk mendapatkan tanah yang tesedia untuk bangunan pabrik;
  2. Penyediaan infrastruktur fisik yang memadai, seperti jalan-jalan raya, air, telekomunikasi, listrik dan juga fasilitas sampah dan pembuangan dan beberapa fasilitas jasa lainnya.
  3. Pemanfaatan yang optimum dan harmonis dari tanah dan pengurangan sejauh mungkin dampak-dampak negatif yang mungkin berasal dari plot-plot industri melalui perencanaan langsung dan penagwasan lingkungan. 

 

Selanjutnya tujuan pengembangan Kawasan Industri perlu dijabarkan lebih lanjut ke dalam tingkat agregasi (setara) tingkat II/Kabupaten yang mengarah kepada:

  1. Memanfaatkan kondisi sosial, infrastruktural dan sumberdaya alam dalam wilayah tertentu,
  2. Memperbesar peluang partisipasi masyarakat setempat dalam proses perkembangan industri, melalui hadirnya Kawsan Industri,
  3. Meningkatkan optimasi tata ruang wilayah.

 

Langkah-langkah ini ditempuh melalui identifikasi dan klasifikasi wilayah/zona potensial sebagai lingkungan prospektif bagi lokasi pembangunan: kompleks, pusat dan Kawasan Industri. Pada tingkat lebih lanjut tujuan pengembangan diterjemahkan ke dalam (penerapan) besaran kegiatan industri yang secara bertahap harus diwadahi oleh tipe-tipe Kawasan Industri yang paling sesuai, menjadi:

  1. Pengadaan Kawasan Industri sebesar kebutuhan/potensi sesuatu satuan wilayah tertentu (zona atau satuan aglomerasi tertentu) pada kurun waktu tertentu,
  2. Pengembangan tipe Kawasan Industri sesuai besaran kebutuhan perkembangan atau kemampuan pentahapan pembangunan.

 

Pada tingkat daerah/regional, dimensi ruang (spasial menjadi lebih menonjol dalam setiap perhitungan usaha pembangunan. Faktor lokasi dan jarak antara kegiatan-kegiatan ekonomis (dan industrial) memegang peran lebih penting dalam menghasilkan penempatan wilayah, yang dapat diukur melalui berbagai tolak ukur perkembangan.

 

Pembangunan industri diseluruh daerah didasarkan pada pendekatan ekonomi (economic base approach), karena beberapa daerah ditargetkan sebagai inti regional pembangunan industri (industrial growth centers) atau yang disebut wilayah pusat pertumbuhan industri. 

 

Adapun identifikasi dari pusat-pusat pertumbuhan industri adalah :

  1. Suatu daerah yang dapat diidentifikasikan sebagai zona industri jika daerah itu mempunyai keunggulan komparatif untuk pembangunan dari industri yang berbasiskan sumber daya alam tertentu, atau mempunyai potensi ekonomi tertentu untuk pembangunan industri yang berorientasi pasar.
  2. Beberapa zona industri yang perspektif dapat dijadikan sebagai inti-inti regional dari pembangunan industri (region cores of industrial development). Hal ini terjadi jika ada sejumlah mekanisme untuk memacu pertumbuhan ekonomi secara ke dalam dengan memiliki keterkaitan ekonomi, seperti pembangunan regional yang terpadu dengan sistem transportasi anatara daerah yang keunggulan komparatif ekonomis untuk pertumbuhan zona-zona industri.

 

#Syaiful_Anwar

#Fakultas_Ekonomi

#Universitas_Andalas

#Kampus2_Payakumbuh

#Belajar_Ekonomi

#Organisasi_Industri

#Perencanaan_Lokasi_dan_Gedung

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *