Farhan Anggota DPR RI Jelaskan Tantangan Digitalisasi UMKM

banner 120x600

Matarakyat24.com, Jakarta – Farhan Angota Komisi I DPR RI kembali gelar webinar series via zoom meeting.

Farhan sebut data dari kementerian koperasi dan UKM (kemenkopukm) mencatat pada tahun 2022 sudah sebanyak 20,76 juta unit UMKM sudah masuk ke ekosistem digital.

Jumlah tersebut meningkat 26,6% dibandingkan pada tahun lalu yang sebanyak 16,4 juta UMKM, dari total keseluruhan hingga saat ini sudah ada 32,44% dari 64 juta unit UMKM yang telah memasuki ekosistem global.

Kemenkopukm juga menargetkan sebanyak 24 juta unit UMKM untuk memasuki pasar digital pada tahun 2023.

Ia juga katakan berdasarkan hasil survei Badan pusat statistik (BPS) pada tahun 2021 sebanyak 63,52% responden pelaku usaha ekonomi sudah memanfaatkan layanan internet untuk pemasaran digital baik melalui media sosial maupun marketplace.

Walaupun masyarakat sudah mulai banyak memanfaatkan pemasaran secara digital namun baru hanya 8% dari pelaku usaha menjadi responden pernah mendapatkan pelatihan pemasaran digital. Dari seluruh pelaku e-commerce yang mengikuti pelatihan itu sebanyak 77,2% mendapatkannya dari swasta sedangkan 25,4% lainnya dari pemerintah.

Beberapa tantangan digitalisasi UMKM:
1.Infrastruktur internet yang masih belum merata
2.Rendahnya literasi digital dan kemampuan dalam mengoperasikan perangkat lunak atau keras (digital skill)
3.Kompetitor semakin banyak. Hadirnya e-commerce marketplace memang memudahkan UMKM untuk memasarkan produk ke pasar yang lebih luas. Namun para pelaku usaha juga dituntut untuk mempersiapkan SDM yang cakap dalam mengikuti kemampuan membaca pasar.
4.Ditambah masalah pendanaan hanya 19,4% UMKM yang mendapatkan pembiayaan perbankan. Hal ini disebabkan karena literasi keuangan dan pembiayaan UMKM di Indonesia masih rendah.

UMKM berperan besar sebagai penopang ketahanan perekonomian nasional. Oleh karena itu sebuah kewajiban bagi pelaku UMKM untuk mengadopsi sistem digital dengan memanfaatkan platform seperti e-commerce marketplace, layanan keuangan digital serta, pentingnya memiliki kemampuan promosi menggunakan media sosial, mulai dari pemasaran, cara menjangkau customer informasi produk, menjaga loyalitas hingga melayani konsumen.

Selain itu pentingnya literasi finansial salah satu alasannya agar dapat memanfaatkan perkembangan fintech untuk kegiatan bisnis yang produktif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *