Hadirnya kawasan industri di morowali memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek yaitu aspek ekonomi, sosial, lingkungan maupun kesehatan. Pertambang dimorowali telah menjadi perhatian utama di kalangan masyarakat dan pemerintah, karena banyak menuai problem dalam tatanan masyarakat.
Pada kawasan industri kondisi lalu lintas selalu terjadi kemacetan pada waktu masuk dan keluar karyawan industri. Hal ini terjadi karena tingginya volume kendaraan dikawasan tersebut dan letak gerbang utama dan pintu masuk karyawan yang berada di Jl. trans Sulawesi sehingga karyawan menggunakan jalan trans Sulawesi untuk masuk ke kawasan tersebut. Kecelakaan kerja yang menimbulkan korban jiwa di kawasan industri pengolahan smelter dan telah menjadi “kejadian berulang” di kawasan industri tersebut hal ini mengakibatkan kekhawatiran pada karyawan dan para keluarga terhadap keselamatan mereka dalam bekerja di pengolahan smelter.
Selain itu, aktivitas ekstraksi pun teridentifikasi berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, seperti yang telah terjadi pencemaran air, Serta debu dan asap dari pabrik pengolahan tambang menyebabkan banyaknya penduduk sekitar wilayah industri yang terkena penyakit tenggorokan dan pernapasan di beberapa titik Kecamatan Bahodopi, Pesisir serta daerah Kepulauan yang dapat menggagu masyarakat dalam melaksanakan aktivitasnya, sehingga para Nelayan kesulitan dalam menangkap ikan hal ini di sebabkan ekologi laut telah tercemari oleh limbah yang bersumber dari pabrik industri, tentunya hal ini dapat menghambat perekonomian masyarakat yang bekerja sebagai profesi nelayan di daerah kepulauan.
Dengan adanya berbagai dampak negatif yang terjadi di kawasan industri morowali, dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat utamanya yang berada dilingkungan
sekitar kawasan industri.
