Cerdas Bermedia, Aman di Dunia Digital: DPR RI Dorong Ruang Sehat untuk Anak Indonesia

Jakarta, 4 September 2025 – Forum Diskusi Publik bertajuk “Cerdas Bermedia, Aman di Dunia Digital; Ruang Sehat untuk Anak Indonesia” menghadirkan Anggota Komisi I DPR RI, Elnino M. Huesin Mohi, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, Elnino menekankan pentingnya membangun ekosistem digital yang aman sekaligus mendukung tumbuh kembang anak Indonesia.

 

Menurut data Kementerian Kominfo, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai lebih dari 220 juta jiwa, atau sekitar 79,5 persen populasi. Dari angka tersebut, lebih dari 30 persen merupakan anak dan remaja. Kondisi ini membuat kelompok muda menjadi pengguna terbesar sekaligus paling rentan terhadap risiko dunia maya.

 

“Anak-anak memang cepat beradaptasi dengan teknologi. Mereka mahir menggunakan gawai dan media sosial, tetapi tanpa pendampingan bisa terekspos pada konten berbahaya seperti pornografi, kekerasan, hingga perundungan siber,” ujar Elnino.

 

Ia menambahkan, rendahnya literasi digital di masyarakat menjadi salah satu tantangan besar. Mengutip laporan UNICEF, sekitar 80 persen orang tua di Indonesia mengaku tidak memiliki pengetahuan memadai untuk melindungi anak dari risiko online. Hal ini membuat anak-anak seringkali menjelajahi dunia digital tanpa arahan yang tepat.

 

Elnino menegaskan, literasi digital bukan sekadar kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga meliputi berpikir kritis, etika berinternet, keamanan data pribadi, serta kemampuan memilah informasi benar dan hoaks. Dengan literasi digital yang baik, anak-anak tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi bisa tampil sebagai kreator konten positif.

 

Pemerintah, lanjutnya, telah menggulirkan Program Literasi Digital Nasional dengan target jutaan masyarakat setiap tahunnya. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan keluarga dan lingkungan. “Peran orang tua sangat krusial, bukan hanya melarang, tetapi juga berdialog serta memberi contoh penggunaan teknologi yang sehat,” tegasnya.

 

Selain keluarga, dunia pendidikan juga memiliki peran sentral. Kurikulum sekolah, menurut Elnino, perlu lebih adaptif terhadap perkembangan digital. Guru diharapkan tidak hanya fokus pada materi pelajaran, tetapi juga membekali siswa dengan pendidikan etika digital.

 

Di sisi lain, platform digital dan industri teknologi disebut memikul tanggung jawab besar. Regulasi yang jelas dan penegakan hukum yang tegas harus diperkuat untuk menekan penyebaran konten berbahaya serta melindungi anak dari predator online.

 

Meski tantangan besar masih ada, Elnino tetap optimis terhadap potensi generasi muda Indonesia. Ia mencontohkan banyak anak yang telah menciptakan karya positif di dunia maya, mulai dari konten edukasi hingga kampanye sosial kreatif.

 

“Anak-anak Indonesia punya potensi luar biasa. Tugas kita bersama adalah menciptakan ruang digital yang aman dan mendukung kreativitas mereka. Karena kualitas ruang digital hari ini akan menentukan masa depan generasi bangsa esok hari,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *