Banjir dan Longsor Landa Pasaman Barat, Ribuan Rumah Terendam dan Akses Transportasi Lumpuh

Matarakyat24.com, Pasaman Barat, Kamis (27/11/2025), siang— Banjir dan longsor kembali melanda Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sedikitnya 10 kecamatan terdampak, dengan ribuan rumah terendam serta sejumlah akses jalan utama terputus.

Berdasarkan laporan sementara dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Pasaman Barat, menyebutkan bahwa curah hujan yang tinggi dengan kondisi cuaca tercatat hujan ringan hingga lebat, suhu 25°C, dan kelembapan 83% memicu banjir meluas dan longsor di berbagai titik.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasaman Barat, Afrizal, mengatakan pihaknya terus melakukan penanganan darurat. “Ribuan rumah tergenang dan beberapa akses jalan terputus total, akibat dari material longsor,” ujarnya.

Kecamatan Ranah Batahan menjadi wilayah dengan dampak terparah. Di Jorong Aek Napal, Nagari Batahan Barat, sebanyak 1.120 rumah terendam air, memengaruhi sedikitnya 72 KK atau 310 jiwa. Jalur lintas provinsi yang menghubungkan Sumatera Barat dan Sumatera Utara pun lumpuh total.

Selain banjir, longsor di Jorong Muara Mais, Nagari Bantahan Tengah, membuat seorang remaja bernama Rocky Hidayat (17) tertimbun. Tim pencarian bersama masyarakat menggunakan alat berat untuk upaya pencarian. Di wilayah ini, 60 KK terpaksa mengungsi setelah satu rumah di Jorong Silayang hanyut dibawa arus.

Di Kecamatan Pasaman, banjir turut merendam 150 rumah di Labuah Luruih, Nagari Aia Gadang Barat. Sebanyak 499 jiwa terdampak, termasuk kelompok rentan seperti lansia dan ibu hamil.

Secara keseluruhan, BPBD mencatat hampir 2.000 rumah terdampak banjir dan longsor di seluruh kecamatan yang terkena bencana.

Kerusakan Infrastruktur dan Sektor Pertanian akibat longsor juga terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Talamau, termasuk di Kelok Kaco yang sudah kembali dapat dilalui kendaraan. Namun, jalur utama Simpang Empat–Panti di Rimbo Kejahatan masih terputus total karena pergeseran tanah.

Kerugian di sektor pertanian dan perkebunan mencapai ratusan juta rupiah. Di Talamau saja, 30 hektare lahan rusak dengan estimasi kerugian sekitar Rp90 juta. Sementara di Ranah Batahan, kerugian diperkirakan mencapai Rp135 juta.

Kecamatan Lain Juga Terdampak, Sungai Aur: Banjir menggenangi jalan lintas Simpang Empat–Air Haji. Sungai Beremas: Tiga sekolah terdampak banjir di Jorong Silawai Timur. Kinali: 127 rumah terendam, satu rumah hanyut, dan 65 KK mengungsi. Sasak Ranah Pasisia: 177 rumah terendam, warga membutuhkan perahu karet dan bantuan logistik. Koto Balingka: Akses Trans di Jorong Aek Nabirong terputus akibat jalan ambles. Gunung Tuleh: Sejumlah rumah rusak tertimpa longsor di Muara Sitabu. Lembah Melintang: 16 hektare lahan pertanian rusak dengan kerugian Rp48 juta.

Dalam upaya Penanganan dan Himbauan Waspada, BPBD Pasaman Barat mengimbau masyarakat tetap siaga menghadapi potensi bencana susulan, mengingat kondisi tanah yang masih labil. Bantuan yang paling dibutuhkan saat ini meliputi sembako, selimut, tenda darurat, obat-obatan, pakaian, family kit, serta air bersih.

Sementara itu, kerusakan pada fasilitas umum seperti jalan raya dan sekolah masih dalam pendataan. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan evakuasi, membuka akses jalan, dan menyalurkan bantuan ke lokasi-lokasi terdampak. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *