Anggota DPR RI Marwan Ja’far Ph. D Menjadi Narasumber Webinar

Matarakyat24.com, Jakarta – Anggota DPR RI Komisi I Marwan Ja’far, Ph.D menjadi salah satu narasumber webinar dengan tema ” Program Makan Gizi Gratis ” Selasa (22/07/25) siang melalui platform zoom meeting.

Pada webinar yang dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi I, Marwan menyampaikan program bagus tetapi memang citranya belum bagus, yang pertama kali untuk dirubah adalah pihak-pihak yang menangani atau badan yang menangani tentang makan bergizi gratis ini harus di revitalisasi kembali harus dilihat kembali programnya ini jalan dengan baik atau tidak komunikasi publiknya juga harus diperbaiki dengan baik.

“Program bagus tetapi memang citranya belum bagus, mungkin banyak kesalahan-kesalahan yang ada di daerah-daerah makanannya busuk tidak sesuai dengan standar dan seterus saya kira yang pertama kali untuk dirubah adalah bahwa pihak-pihak yang menangani atau badan yang menangani tentang makan bergizi gratis ini harus di revitalisasi kembali harus dilihat kembali programnya ini jalan dengan baik atau tidak komunikasi publiknya juga harus diperbaiki dengan baik”, ujar Marwan.

Dibutuhkan kerja keras dari pemerintah terutama badan yang disebut untuk menangani makan bergizi gratis MBG ini dan ini tentu harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah tidak semuanya di diratakan begitu saja dan ini sebetulnya bisa menyerap tenaga kerja lokal yang memang membutuhkan revitalisasi juga UMKM dan seterusnya.

“Oleh karena itu saya berharap bahwa pemerintah secara serius untuk menangani program ini supaya tidak salah di lapangan kita banyak menerima laporan tentang pelaksanaan program ini yang tidak sesuai dengan harapan yang diharapkan oleh Presiden Prabowo”, harapnya.

Perlu reorganisasi atau strukturnya mungkin bisa dirubah termasuk kerja sama-kerja sama yang ada di MBG ini juga harus ditinjau kembali supaya pelaksanaannya bisa bekerja dengan baik.

“Ini adalah saatnya untuk mempromosikan makanan-makanan tradisional sesuai dengan konten lokal yang ada di daerah masing-masing dan oleh karena itu saya berharap bahwa program ini tidak hanya menyerap tenaga kerja lokal, tidak hanya mempromosikan makanan tradisional juga memang harus ditangani secara serius”, lanjut Marwan.

Ternyata banyak juga yang tidak tepat sasaran daerah-daerah yang seharusnya didahulukan di kampung-kampung dan seterusnya termasuk juga di pondok pesantren ini juga belum ada masih berkutat-kutat juga di perkotaan atau daerah kelurahan yang ini tentunya juga harus segera diselesaikan agar keserentakan makan bergizi gratis ini bisa terasa denyutnya di seluruh Indonesia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *