Aktor Provokator Terbesar Yang Berpotensi Memicu konflik Horizontal.

Oleh: Erwin Kuban, Intelektual Muslim Papua.

Siapa itu Ustadz Ismail Asso…

Abang ismail asso mengklaim, sebagai ustadz, haji, pembina pondok pesantren, dan lain sebagainya namun argumentasi, narasi dan kapasitas abang tidak bisa di pertanggung jawabkan. Kalo mau jadi ustadz jadilah ustadz yang baik dan binalah santri dengan baik, kalo memang betul pembina pondok pesantren binalah dan kelola baik pondok pesantren tersebut dan abang juga harus mencerminkan abang sebagai ustadz dan Guru yang Baik.

Saya perlu ingatkan ke abang bahwa, abang itu cerdas, dan pintar tapi kecerdasan dan intelektual abang tidak menempatkan baik pada tempat nya dan tidak pernah konsisten dengan apa yang di bicarakan dan di kerjakan. Jadi seperti yang di bicarakan lain dan main lain. Bicara dan menulis atas dasar inisiatif dan konsep sendiri. Sehingga jangan bawa-bawa nama suku, agama dan Identitas lainnya yang kemudian tergabung dalam banyak orang. Abang adalah Intelektual yang provokator dan pengecut merugikan dan mencederai suku,agama dan kelompok lainnya.

Kalo sayang dan peduli dengan kabupaten Jayawijaya, Wamena dan welesi datang tinggal bangun rumah di Wamena jangan seperti burung yang hidup tidak jelas lalu berkoar-koar di luar, membawa nama, umat islam, suku yang tidak pernah sedikit pun orang tidak tahu menahu dengan konsep abang yang terlalu provokatif itu…

Ustadz Ismail Asso Provokator Utama Di balik Pembangunan Kantor Gubernur Papua Pegunungan, Di Distrik Welesi atau Wilayah adat Welesi kabupaten Jayawijaya kenapa saya bilang demikian karena realitas Hari Ini Ustadz Ismail Asso menggiring opini publik yang provokatif dengan narasi yang memicu konflik dan bisa berpotensi menimbulkan konflik perang wilayah adat dan mengingatkan memori Pasionis, tetapi juga perang horizontal.

Dengan demikian abang Bangun Rumah di Wamena, welesi agar orang akui abang Ismail itu orang welesi jangan tinggal di jakarta bicara banyak soal. Wamena dan apalagi welesi, kami masyarakat dan orang Welesi tidak sepintar abang tapi Mereka Sudah Cerdas…..

Bersambung….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *