Matarakyat24.co – Jakarta, 1 Oktober 2025 – Aktivis pemuda nasional, Benny Ario, mengecam keras terbongkarnya kasus perdagangan gelap 24,2 kilogram sisik trenggiling di Sumatera Barat. Polda Sumbar telah mengamankan dua pelaku, namun menurut Benny, pengungkapan ini baru langkah awal.
“Kasus ini jangan berhenti di pelaku lapangan. Aparat harus berani menghajar dan membongkar aktor intelektual yang berada di balik jaringan perdagangan ilegal ini,” tegas Benny.
Ia menambahkan, untuk menghasilkan 24,2 kilogram sisik, diperkirakan hampir 100 ekor trenggiling dibunuh. “Ini bukan sekadar tindak kriminal, tapi tragedi ekologi. Trenggiling adalah satwa dilindungi yang perannya penting bagi keseimbangan ekosistem,” ujarnya.
Dari sisi ekonomi ilegal, perhitungan menunjukkan nilai yang sangat besar. Dengan asumsi harga pasar gelap internasional mencapai Rp 40 juta per kilogram, maka total nilai 24,2 kg sisik itu hampir Rp 1 miliar.
“Angka fantastis ini yang membuat sindikat tidak pernah berhenti. Tapi keuntungan mereka dibayar mahal dengan kerusakan lingkungan yang kita semua tanggung,” kata Benny.
Ia mendesak Mabes Polri dan KLHK untuk menjerat seluruh jaringan hingga ke dalang utamanya dengan hukuman maksimal sesuai UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Lebih jauh, Benny menilai bahwa kasus ini juga menunjukkan lemahnya pengawasan di tingkat daerah. Jalur-jalur distribusi satwa dilindungi masih terbuka, sehingga memudahkan sindikat memindahkan barang bukti lintas provinsi bahkan keluar negeri. “Kalau jalur ini tidak ditutup, kasus serupa akan terus terulang. Harus ada operasi intelijen yang menyasar akar persoalan, bukan sekadar penangkapan sporadis,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa maraknya perdagangan satwa langka bisa merusak citra Indonesia di mata dunia. “Kita selalu bicara soal komitmen terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati di forum internasional. Tapi kalau kasus seperti ini masih dibiarkan, komitmen itu hanya jadi slogan kosong. Penindakan tegas akan menunjukkan bahwa Indonesia serius melindungi kekayaan alamnya,” pungkas Benny.