Desy Ratnasari Sebut Diperlukan Pendampingan Dalam Penggunaan Dana Desa

Matarakyat24.com,Jakarta-Ekonomi digital Indonesia menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia yang diperkirakan akan naik setiap tahunnya. Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh 20% dari tahun 2021 menjadi US$146 miliar pada tahun 2025, juga E-commerce dan online travel diprediksi menjadi 2 kontributor terbesar pada ekonomi digital Indonesia.
Tantangan ekonomi digital Indonesia yaitu penggunaan internet oleh industri mikro dan kecil masih belum temanfaatkan dengan baik karena dapat dilihat bahwa lebih dari 80% UMKM belum menggunakan tegnologi digital untuk mengembangkan usahanya.
Strategi pengembangan ekonomi digital Indonesia terdiri atas tantangan terhadap pengembangan ekosistem digital di Indonesia dan dukuangan terhdapa pengembangan tersebut.
Dalam hal ini tantangan terhadap ekosistem digital di Indonesia yaitu perlindungan konsumen dari haking, keseimbangan antara investasi dan regulasi untuk terciptanya ekosistem yang kondusif, literasi keuangan dan digital, serta infrastruktur. Dukungan pengembangan ekosistim digital di Indonesia terdiri atas kebijakan dan regulasi, kemudian infrastruktur, dukungan fiscal, pemanfaatan teknologi digital, serta pengembangan SDM dan kapasitas. Ujar Freddy dalam materi yang di sampaikan pada webinar legislator.
Senada dengan Freddy, Desy mengatakan saat ini sudah ada permendesa yang memperbolehkan dana desa untuk memfasilitasi internet di desa-desa, sehingga bisa memjangkau UMKM, usaha rumah tangga desa agar dapat memanfaatkan digital untuk peningkatan ekonomi.
“Tidak semua kepala desa mempunyai kemampuan untuk membangun ekosistem ekonomi digital di tingkat desa” imbuh Desy, sehingga diperlukan pendampingan dalam penggunaan dana desa untuk keberlanjutan ekosistem ekonomi digital tersebut.
Sejalan dengan pernyataan Desy Ratnasari, Deden Gunaefi, S.AP (Kepala Desa Sukajaya) menyampaikan bahwa Desa harus berkontribusi besar untuk daerah dan pemerintah pusat. Ia menberikan contoh salah satu cara meningkatkan dan memaksimalkan dana desa di Desa Sukajaya yaitu dengan adanya BUMDES Mart yang dikelola oleh desa, selain itu juga memaksimalkann sektor pertanian di desa yaitu dengan adanya kampung melon.
“Saat ini Desa Sukajaya sudah memberikan pelayanan publik berbasis digital yang berupa website desa. Tahun 2022 Desa Sukajaya sudah meresmikan desa wisata yang dibuka untuk agrowisata” ujar Deden dalam webinar.
Pemerintah desa menjadi media promosi poruk UMKM milik masyarakat desa. Keuntungan dari BUMDES digunakan untuk membantu masyarakat desa yang membutukan, dan juga digunakan untuk membangun infrastruktur desa yang dapat dipergunakan oleh seluruh masyarakat desa. Desa Sukajaya sudah menjadi desa mandiri yang sudah dapat membantu kesejahteraan masyarakat setempat. Selain itu, juga banyak UMKM yang menjadi peserta bimbingan dari pemerintah desa. Seluruh usaha di desa Sukajaya sudah mulai dikembangkan melalui media digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *