Transformasi Digital Koperasi Merah Putih Jadi Kunci Inovasi Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045

Jakarta, 12 September 2025 – Forum Diskusi Publik bertajuk “Transformasi Digital Koperasi Merah Putih: Inovasi Ekonomi Indonesia Emas” menegaskan pentingnya koperasi untuk beradaptasi dengan era digital agar tetap relevan sebagai sokoguru ekonomi kerakyatan.

Anggota Komisi I DPR RI, Elnino M. Husein Mohi, menekankan bahwa koperasi tidak bisa lagi hanya mengandalkan pola konvensional. Dengan lebih dari 127 ribu koperasi di Indonesia, hanya sekitar 20 persen yang dinilai aktif dan sehat. Rendahnya adopsi teknologi menjadi salah satu hambatan utama. “Digitalisasi memberi peluang besar untuk meningkatkan transparansi, kepercayaan anggota, dan partisipasi masyarakat. Dengan aplikasi dan sistem keuangan real time, koperasi bisa menjadi lokomotif ekonomi inklusif,” jelasnya.

Elnino juga menyoroti peran DPR dalam memastikan infrastruktur digital merata. “Transformasi digital koperasi tidak akan berjalan tanpa akses internet yang adil di seluruh wilayah, khususnya desa dan daerah 3T. Infrastruktur, literasi, dan perlindungan data pribadi harus berjalan beriringan,” tegasnya.

Pegiat literasi digital Gun Gun Siswadi menambahkan bahwa digitalisasi bukan sekadar memindahkan aktivitas koperasi ke platform daring, melainkan membangun ekosistem yang akuntabel. “Dengan transparansi berbasis teknologi, laporan keuangan bisa diakses anggota secara real time, kepercayaan meningkat, dan akses pembiayaan semakin terbuka. Digitalisasi koperasi juga menjadi solusi untuk pemerataan ekonomi desa dan kota,” ujarnya.

Senada dengan itu, CEO Masjid Digital, N. Syamsul Panna, menilai koperasi Merah Putih dapat menjadi platform inklusif yang menghubungkan anggota dengan pasar dan investor. Ia menekankan pentingnya keamanan data, transparansi, dan kolaborasi lintas sektor. “Koperasi digital bukan hanya aplikasi, melainkan ekosistem yang memberdayakan UMKM, petani, nelayan, hingga pekerja kreatif. Dengan pendekatan bertahap, koperasi bisa tumbuh tanpa kehilangan jati diri gotong royong,” jelasnya.

Para narasumber sepakat bahwa koperasi digital harus menjadi instrumen strategis dalam pemerataan ekonomi, inklusi keuangan, dan kemandirian bangsa. Dengan bonus demografi dan penetrasi internet yang tinggi, koperasi Merah Putih diharapkan mampu menjadi motor penggerak inovasi ekonomi menuju visi Indonesia Emas 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *