matarakyat24.com – Dusun Tinggi II, Sumatera Barat – Janji politik Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, kembali dipertanyakan warga. Khususnya masyarakat Dusun Tinggi II yang hingga kini belum melihat realisasi dari komitmen gubernur saat kampanye: pembangunan jembatan permanen penghubung antara Dusun Tinggi II dan Dusun Tinggi I.
Warga mengaku kecewa dan merasa diabaikan. Sebab, saat kunjungan kampanye ke Dusun Tinggi II, Buya Mahyeldi secara tegas menjanjikan bahwa pada bulan Juni 2025 akan ada kepastian pembangunan jembatan yang sangat dibutuhkan warga untuk akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
“Waktu itu beliau datang, kami sambut dengan harapan besar. Pak Buya bilang, kalau memang duduk (terpilih), maka di bulan Juni 2025 akan ada jawaban pasti soal jembatan ini. Tapi sekarang sudah pertengahan bulan, tidak ada kabar, tidak ada kepastian,” ungkap Sumito, warga Dusun Tinggi II, dengan nada kecewa.
Jembatan yang dijanjikan bukan sekadar infrastruktur, melainkan urat nadi penghubung dua dusun yang selama ini hanya terhubung melalui jalan darurat dan akses seadanya. Kondisi ini membuat warga merasa janji Buya Mahyeldi hanyalah alat politik untuk meraih suara.
“Ini bukan cuma soal janji kampanye. Ini soal kehidupan sehari-hari kami. Anak-anak sekolah, ibu-ibu ke pasar, warga yang butuh berobat, dan tempat jalur angkut hasil perkebunan masyarakat, Masa kami harus terus menyeberang air atau jembatan kayu lapuk?” tambah Sumito.
Warga berharap ada klarifikasi langsung dari Gubernur Mahyeldi mengenai status janji tersebut. Mereka tidak ingin harapan yang sudah bertahun-tahun dipupuk kembali pupus oleh janji politik yang tak kunjung ditepati.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemprov Sumatera Barat mengenai kelanjutan proyek jembatan permanen tersebut.
