Sosialisasi Program Bangga Kencana Dorong Keluarga Sehat, Cegah Stunting, dan Lindungi Generasi Muda

Matarakyat24.com, Bekasi, 10 Agustus 2025 – Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) kembali disosialisasikan di Kabupaten Bekasi melalui kegiatan bersama mitra kerja di Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang. Acara ini menghadirkan Anggota DPR RI Komisi IX Obon Tabroni, Sekretaris DPPKB Kabupaten Bekasi Juniardiana Rosatijawan, S.T., MM, serta Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Kukuh Dwi Setiawan, S.Sos, M.Si.

Dalam sambutannya, Obon Tabroni menekankan pentingnya pendidikan anak, pola asuh yang tepat, dan pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga. Ia mengingatkan bahwa kebiasaan memberikan makanan instan kepada anak bisa berdampak buruk.

“Kita perlu membiasakan anak-anak gemar makan sayur, termasuk daun kelor yang dikenal sebagai sayur ajaib karena kandungan gizinya sangat tinggi. Jangan hanya mengandalkan makanan instan seperti nugget,” ujarnya.

Obon juga memberi peringatan serius terkait maraknya penyalahgunaan skincare berbahaya dan obat-obatan ilegal yang menyasar pelajar SMP dan SMA. Ia mencontohkan kasus tragis di Karawang, di mana seorang remaja mengalami kerusakan kesehatan parah akibat konsumsi obat terlarang.

“Mulai dari penyakit kulit, gangguan penglihatan, hingga kondisi fisik yang lumpuh. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melindungi generasi muda,” tegasnya.

Sementara itu, Juniardiana Rosatijawan menjelaskan bahwa dalam rangka HUT Kabupaten Bekasi, pemerintah daerah menggelar pelayanan KB berupa MOP (Metode Operasi Pria/vasektomi) dan MOW (Metode Operasi Wanita/tubektomi) dengan target satu orang per kecamatan.

“Kedua metode ini merupakan kontrasepsi permanen yang umumnya dipilih pasangan yang sudah tidak berencana menambah anak lagi. Pelayanan ini diberikan gratis melalui fasilitas kesehatan,” jelasnya.

Lebih jauh, Kukuh Dwi Setiawan menambahkan bahwa program KB bukan hanya soal kontrasepsi, melainkan juga pembangunan keluarga berkualitas. Ia menekankan isu stunting yang masih menjadi tantangan serius di Jawa Barat.

“Salah satu penyebab stunting adalah anemia pada perempuan. Ibu hamil yang anemia berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Karena itu, gizi remaja putri harus diperhatikan sejak sebelum menikah,”ungkapnya.

Menurut Kukuh, pencegahan stunting memerlukan sinergi seluruh pihak, mulai dari memastikan pemantauan posyandu rutin, pemberian makanan tambahan (PMT), hingga menjaga sanitasi lingkungan.

“Mari kita aktifkan kembali dasawisma, memastikan anak mendapat gizi seimbang seperti telur, dan segera melaporkan bila ada kasus stunting. Pencegahan dimulai dari diri sendiri,” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan ajakan bersama untuk terus memperkuat peran keluarga dalam melahirkan generasi sehat, produktif, dan berkualitas. Program Bangga Kencana menegaskan bahwa pembangunan keluarga adalah fondasi utama pembangunan bangsa.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *