LENYAPKAN BEBAN-BEBAN DOSA DAN KESALAHAN!

Khazanah

Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh 

 

Saudaraku, belenggulah jiwa-jiwa kalian dengan tali kekang. Dan belenggulah kerinduan di hati-hati kalian dari kemaksiatan, bacalah lembar-lembar ibrah (pelajaran) dengan penuh pemahaman. Wahai yang ajalnya mengikutinya dan impiannya jauh ke depan, yang berlumur dengan segala kejahatan, waspadalah wahai yang sedang terlelap, betapa panjang masa engkau lalaikan. Dunia ini seluruhnya hanyalah impian dan yang paling manis padanya hanyalah mimpi yang kacau tak beraturan, akan tetapi pemikiran orang tua di dunia ini seperti kekanak-kanakan. Siapa yang mengalahkan nafsunya dialah yang perkasa. Sungguh kelalaian ini telah menggunung dan musibah telah berdatangan. Inna lillahi wa inna ilahi rajiiun. 

 

Nabi Isa AS pernah lewat di sutu perkampungan, didapatinya penduduk kampung itu bergelimpangan di setiap tempat. Nabi Isa AS terkejut oleh hal itu dan berkata, “Wahai sahabat-sahabatku, sesungguhnya kaum ini meninggal disebabkan oleh kemurkaan Allah SWT. Kalau mereka mati dalam keadaan diridhai, niscaya sebagian dari mereka akan mengubur sebagian yang lain”. Sahabat-sahabatnya bertanya, 

 

“Wahai nabi Allah, kami ingin mengetahui duduk persoalan serta kabar tentang mereka”.  Nabi Isa AS lalu memohon kepada Allah SWT untuk memenuhi keinginan mereka.  Lalu diwahyukan kepadanya, apabila malam telah tiba, panggilah kaum itu niscaya engkau akan mendapat jawaban. 

 

Ketika malam telah menjelang Nabi Isa AS naik ke tempat yang tinggi lalu berseru, “Wahai penduduk kampung…!”, dan terdengar suara di antara mayat-mayat itu menyahut, 

 

“Kusambut seruanmu, wahai Nabi Allah.” Lalu Nabi Isa AS berkata, “Apa duduk persoalan dan kabar kalian?” Suara itu menjawab, “Wahai Nabi Allah, kami tidur di waktu malam dalam keadaan yang baik, tiba-tiba di pagi hari tiba-tiba kami telah berada di dalam neraka”. Nabi Isa kemudian bertanya, “Kenapa hal ini bisa terjadi?”, suara menjawab, “Karena kecintaan kami pada dunia serta ketaatan kami terhadap maksiat, dan kami tidak menjunjung yang ma‟ruf dan tidak mencegah dari yang mungkar”. Nabi Isa bertanya lagi “Sejauh manakah kecintaan kalian terhadap dunia?”. Lalu terdengarlah jawaban, “Seperti kecintaan seorang ibu terhadap bayinya. Bila dunia datang kami  bergembira, namun bila dunia berlalu kami bersedih dan menangis”. Nabi Isa bertanya, “Wahai pemilik suara, kenapa teman-temanmu tidak ada yang bersuara?”. Suara itu menjawab, “Sesungguhnya mulut-mulut mereka telah terkekang oleh api neraka di tangan para Malaikat yang keras dan kasar”. Nabi Isa AS bertanya lagi, “Dan kenapa engkau dapat menjawab pertanyaanku ini?” suara itu kembali menjawab, “Aku memang tinggal di tengah mereka, tetapi aku tidak ikut dalam perbuatan yang mereka lakukan. Ketika Allah SWT menurunkan azab, aku tertimpa bersama mereka.  Dan saat ini aku tergantung di tepi neraka jahannam, aku tidak tahu apakah aku akan selamat atau terjerumus ke dalamnya”.  –Semoga Allah melindungi kita dari hal yang demikian–.  Wahai yang menempuh usia dengan melanggar batasan-batasan Allah SWT, tangisilah musibah yang menimpa dirimu, barangkali engkau seorang yang terusir. 

 

Wahai orang yang umurnya semakin melaju, masa yang lain tak akan kembali kepadamu, peringatan demi peringatan telah memperdengar-kan nasehat dan petunjuknya kepadamu, uban pun telah mengabarkan bahwa engkau sedang menuju kematian dan akan diratapi orang. Bahkan Lisan I‟tibar (peringatan) telah berseru memanggilmu, “Wahai sekalin manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguhsungguh menuju Tuhanmu”. (QS. Al-Insyiqaq: 6) 

 

Saudaraku, ini adalah saat-saat untuk kembali kepada Allah SWT. Beristighfarlah dan angkatlah diri dari lembah dosa dan nista. “Barangsiapa yang telah berusia empat puluh tahun sedang kebaikannya belum mengalahkan keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap memasuki api neraka”. 

 

Tidakkah engkau mengetahui wahai saudaraku, bahwa Allah telah menjadikan dunia sebagai tempat memikul beban dan ajang ujian. Dan Allah tidak memberikan tempat-tempat keutamaan kecuali untuk mereka yang bertaubat kepada-Nya dari segala penyimpangan dan kemaksiatan selama ia hidup di dunia. Kenapa engkau enggan mendatangi Allah, dan tidak cinta terhadap banyaknya karunia dan ganjaran dari-Nya? serta tidak takut terhadap balasan dan siksa-Nya? 

 

Saudaraku, renungkanlah kelembutan Allah dan kebaikan-Nya kepadamu. Aku bersumpah demi Allah padamu, lenyapkanlah beban-beban dosa dan kesalahan dengan bertaubat, dan hadapkan hatimu terhadap Zat yang Maha Mengetahui kegaiban. Lalu cucilah mukamu dengan tetesan air mata, kemudian berselimutlah dengan pakaian ketundukan dan kerendahan. 

 

#Syaiful_Anwar

#Fakultas_Ekonomi

#Universitas_Andalas

#Kampus2_Payakumbuh

#Heart_Laundry

#Lenyapkan_Beban_Beban_Dosa_Dan_Kesalahan

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *