Khazanah
Oleh : Syaiful Anwar
Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh
- Menyegarkan Aura Wajah
Orang yang terbiasa bangun pagi, badannya akan menjadi segar, walau rasa dingin menghantam. Benar „kan? Hal ini dikarenakan setelah bangun kita dianjurkan untuk segera bewudhu. Air wudhu dapat menyegarkan wajah dan menghilangkan rasa ngantuk. Sebagaimana dianjurkan Rasulullah sebelum melaksanakan shalat Subuh, kita dianjurkan untuk melaksanakan 2 rakaat sunah Fajar (qabliyah subuh) di dalam rumah, setelah itu baru ke masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah.
“Wahai manusia, shalatlah kalian di rumah, karena shalat yang paling utama adalah shalat seseorang di rumahnya, kecuali shalat fardhu.” (HR. Bukhari)
Menurut seorang ulama besar bernama Syekh Adnan Tharsah, seseorang yang terbiasa bangun pagi untuk melaksanakan shalat Fajar dan Shalat Subuh, maka aura wajahnya akan kelihatan bersinar dan bercahaya bagi siapa saja yang memandangnya. Orang yang wajahnya bersinar dan berseri-seri adalah wajah para penghuni surga. Tidak percaya? Simak saja firman Allah berikut ini:
“Wajah ahli surga pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.” (QS. Al-Qiyamah [75]: 22-23)
Oleh karena itu, jika kita terbiasa bangun pagi, lalu berwudu dan melaksanakan shalat sunah Fajar serta dilanjutkan shalat Subuh, insya Allah kita akan memilki wajah yang bercahaya. Wajah yang digolongkan Allah sebagai wajah-wajah ahli surga.
2. Menghilangkan Malas dan Menyegarkan Badan
Membiasakan bangun pagi untuk shalat sunah Fajar, akan mampu menghilangkan rasa malas dan menyegarkan badan. Jika kebiasaan ini terus kita lakukan, tubuh akan menjadi sehat. Tubuh yang sehat, membuat pikiran menjadi jernih. Selain itu, Insya Allah akan terhindar dari berbagai penyakit fisik dan psikis. Sungguh, inilah kemurahan Allah bagi yang rajin bangun pagi dan melaksanakan shalat Sunah Fajar dan Subuh.
Saya memiliki teman seorang Ustadz, yang usianya sudah lebih 50 tahun, namun ia tetap kelihatan sehat dan enerjik. Bahkan, di usianya yang sudah tidak muda lagi dia masih sering menjadi muazin dan merangkap jadi imam. Pagi hari ia bekerja sortir plastik, dan malam harinya ia masih kuat untuk berolahraga bermain bulutangkis. Ternyata, ketika saya menanyakan rahasia kesehatannya, ia menjawab bahwa dia selalu rutin melaksanakan shalat sunah Fajar dan fardu Subuh. Subhanallah, dahsyat!
3. Menguatkan Jantung
Sakit jantung termasuk penyakit yang banyak mendatangkan kematian. Yang diserang pun tidak cuma yang berusia tua. Anak-anak muda yang produktif pun kini banyak yang terkena sakit jantung. Ternyata, ada hubungan erat antara pola hidup sehat dan shalat Subuh. Perhatikanlah uraian Dr. dr. Barita Sitompul, Sp.PJ. berikut ini.
“Pada studi-studi di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian sahih, dikatakan bahwa puncak terjadinya serangan jantung sebagian dimulai pukul 6 pagi sampai pukul 12 siang. Mengapa demikian? Saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh. Terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis dan penurunan tegangan saraf parasimpatis. Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, dengan tekanan darah meningkat, denyut jantung lebih kuat, dan sebagainya.
Tegangan saraf simpatis yang meningkat menyebabkan terjadinya tekanan darah disertai denyut jantung yang kurang kuat dan ritme melambat. Terjadi pula peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk. Pokoknya, tubuh cenderung pada keadaan istirahat.
Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dinihari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokosantriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur.
Secara tidak langsung, hal ini dapat dirunut melalui penelitian Furgot dan Zawadsky yang pada tahun 1980 mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang diselidikinya (dikerok).
Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang selsel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu: asetilkolin. Pada penelitian ini terjadi keanehan. Pembuluh tadi tidak melebar jika ditetesi asetikolin.
Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran.
“Jadi itu yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, sesuatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti, tapi tidak ketemu.”
Penelitian itu segera diikuti penelitian lain di seluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada di dalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan atau melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian, zat tadi ditemukan Ignarro serta Murad dan disebut NO (nitrik oksida). Ketiga peneliti itu, Furchgott, Ignarro, serta Murad mendapat hadiah Nobel tahun 1998.
Zat NO selalu diproduksi. Dalam keadaan tidur pun selalu diproduksi. Produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin, nitrat, dan lain-lain, tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak atau olahraga. Efek nitrik oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi atau sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita.
Jadi, kalau kita bangun tidur pada dinihari dan bergerak, hal itu akan memberikan pengaruh baik pada penceahan gangguan kardiovaskular. Naiknya kadar NO dalam darah karena kita bergerak, yaitu wudu dan shalat, apalagi bila disertai berjalan ke masjid, merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular.
Selain itu, patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan. Posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Dengan bergerak, tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah menjadi bertambah liar dan inginnya rangkulan terus.”
Subhanallah, demikian hebat ciptaan dan pengaturan Allah. Ini baru yang bersifat fisik yang bisa dilihat dan dibuktikan langsung. Bagaimana dengan yang bersifat rohani? Tentu lebih hebat lagi dan akan menambah kekaguman kita. Jadi, betapa rugi bila tidak melakukan shalat Subuh? Rugi dunia dan pasti rugi akhirat.
4. Mengatasi Berbagai Penyakit Berbahaya
Saat ini banyak sekali penyakit berbahaya muncul. Adakah hubungannya dengan sedikitnya orang yang bangun Subuh sekarang ini? Padahal, bila merujuk kehidupan orang-orang terdahulu, mereka sangat sehat dan hidup penuh keberkahan. Saat itu, mereka sangat menjaga bangun pagi dan shalat Subuh berjamaah di masjid. Adakah hubungan langsung atau tidak langsung hal tersebut dengan shalat Subuh? Jawabannya, ada.
“Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan dan ahli terapi medis dari Jerman yang berhasil memanfaatkan gas ozon sebagai pengobatan bagi para penderita kanker ganas dan meringankan penyakit-penyakit berbahaya lainnya, seperti paru-paru dan hati, penyumbatan pembuluh hati nadi, pembekuan sel darah, luka pada penderita diabetes, gejala asma, dan alergi, gas ozon tersebut mempunyai pengaruh terhadap kekebalan tubuh dari virus, bakteri dan parasit. Gas ozon dapat pula mengobati penyakit penuaan, pernapasan, jantung, dan mampu memaksimalkan kerjakerja sel.
Dan dalam riset-riset terakhir membuktikan dengan bantuan gas ozon bisa mengontrol penyebaran wabah penyakit AIDS, bahkan hingga tahap akhirnya.
Alexander Browys dari Jerman berhasil menemukan cara baru berdasarkan pada gas ozon yang ditambah dengan sejumlah unsur terkenal untuk memperkuat tubuh. Ini dilakukan melalui percampuran darah penderita AIDS dengan partikel-partikel tertentu sampai 200.000, kemudian campuran itu disuntikkan pada urat nadi penderita penyakit. Hasil terapi yang dilakukan terhadap sejumlah penderita AIDS menunjukkan angka baik dan harapan sembuh lebih banyak.”
Berdasarkan penemuan ilmiah, di dunia ini ada gas yang diberi nama gas yang diberi nama gas ozon. Gas ozon mengandung oksigen dalam kuantitas yang tinggi dan semakin memuncak pada waktu Subuh, untuk kemudian menurun hingga terbit matahari. Dengan demikian, udara Subuh adalah udara dalam kondisi yang sangat prima dibandingkan waktu siang. Kualitas udara saat itu pasti dihirup orang yang shalat Subuh berjamaah di masjid, sengaja atau tidak. Hasilnya, ozon itu akan menyegarkan jiwa dan bermanfaat mengatasi berbagai penyakit. Fungsi gas ozon adalah sebagai berikut:
- Menguatkan paru-paru
- Memperbarui sel
- Menyuplai oksigen ke seluruh tubuh
- Mengusir asam karbondioksida
- Membersihkan darah dari sisa-sisa metabolisme tubuh
- Meremajakan fungsi kerja alat-alat tubuh
- Mengendorkan urat saraf
- Menyembuhkan penyakit-penyakit syaraf, rematik, dan asma.
Jadi, hiruplah sebanyak kemampuan paru-paru menampung gas ozon di pagi buta saat banyak manusia terkulai. Hiruplah udara dengan selalu membaca tasbih di saat Anda menapaki jalan-jalan berliku menuju masjid.
Malaikat mengiringi Anda dan secara khusus menyaksikan dan mendampingi serta mendoakan dengan berbagai kemuliaan. Bukankah Nabi Muhammadsecara khusus mendoakan umatnya dengan doa istimewa, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya!”
5. Hati Penuh Bahagia
Menghirup udara secara sengaja dalam irama yang tetap akan membuat hati menjadi bahagia serta mendorong semangat hidup dan berkarya. Badan dan anggota tubuh lainnya juga akan menjadi sehat dan mencapai akal yang cerdas.
Udara yang dihirup di waktu Subuh adalah makanan yang bergizi dan bervitamin bagi paru-paru kita yang disebarkan ke seluruh tubuh. Ambil napas dalam-dalam dan gunakan semua anggota tubuh yang berkaitan dengan pernapasan secara maksimal, seperti otot-otot, tenggorokan, dan muka. Menurut ahli, “Tarikan seratus napas dalam-dalam setiap hari adalah resep dokter yang pintar untuk menjauhi kelumpuhan.”
Pantaslah bila semakin jauh jarak rumah dengan masjid, semakin banyak pahala yang akan didapatnya. Ternyata, para ahli telah mengamininya.
Napas yang sengaja dan diatur, lalu dibarengi zikir kepada Allah dengan istigfar dan tasbih berulang-ulang saat mengisi kekosongan perjalanan pergi pulang ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah ternyata menimbulkan efek kenyamanan dan mengikis rasa tegang dalam tubuh. Jadi, pahala berlimpah dan kesehatan pun terasa berkah.
Bertemu jamaah, saling memberi dan menjawab salam, berjabat tangan, dan berinteraksi adalah kebahagiaan tersendiri yang tak bisa didapatkan oleh mereka yang sedang tidur atau shalat di rumah. Bukankah orang yang bahagia lebih tahan terhadap penyakit, baik penyakit jasmani maupun rohani, dibanding orang yang sedih dan gelisah?
“Saling bersalamlah kamu sehingga hilanglah dari kalian sifat iri hati. Hendaklah kalian saling memberi hadiah sehingga akan timbul rasa saling mencintai dan akan hilang sifat kebencian.” (HR. Malik)
6. Mencapai Kemenangan dan Kesuksesan
Orang yang kontinyu melaksanakan shalat Sunah Fajar, akan mencapai kemenangan atau kesuksesan dalam hidupnya. Intinya, rutin melaksanakan shalat sunah Fajar menjadi salah satu sarana untuk mencapai kemenangan. Tidak percaya? Yuk, baca tulisan di bawah ini!
Ketika kaum muslimin mengenang keberhasilan menaklukkan benteng Tustar pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab Radhiyallahu‟anhu, Anas bin Malik menangis, padahal saat itu kaum muslimin meraih kemenangan yang gilang gemilang sekalipun sebelumnya harus melalui pertempuran yang sangat hebat dan melelahkan. Tustar adalah salah satu permata terindah yang dimiliki Kerajaan Persia. Dibangun dengan sangat cerdas di atas sebuah dataran tinggi yang memiliki sungai yang bernama Dujail, berikut waduk yang dibangun oleh Raja Sabur. Benteng Tustar tidak hanya megah, tetapi juga dikelilingi oleh benteng yang menurut ahli sejarah merupakan benteng terkuat yang pernah ada. Benteng yang kokoh tersebut semakin sulit ditembus musuh karena juga dikelilingi parit-parit dan dijaga oleh para prajurit yang handal dan kuat. Sekalipun benteng tersebut sangat sulit ditembus, dengan bantuan Allah, pasukan kaum muslimin di bawah komando Abu Musa berhasil menaklukkan benteng tersebut meskipun dengan waktu yang lama (11 bulan lebih).
Sekalipun meraih kemenangan, Anas bin Malik menangis terisak mengenangnya. Anas bin Malik menceritakan kisahnya, “Aku menyaksikan penaklukkan Benteng Tustar ketika fajar menyingsing, peperangan sangat sengit dan semakin dahsyat berkecamuk sehingga kami tidak mampu untuk menunaikan shalat subuh kecuali hingga matahari meninggi, lalu kami shalat bersama Abu Musa, kemudian Allah memberi kemenangan kepada kami.”
Beliau melanjutkan dengan mata berkaca, “Ma yasurruni bi tilka ash-Shalati ad dunya wa ma alaiha” yang artinya dunia dan segala perhiasannya tidaklah membahagiakanku dengan luputnya shalat (subuh itu).
Subhanallah, alangkah mulia hatimu wahai Anas . Engkau menangisi shalat sunnah fajar dan shalat subuh pada waktunya padahal Allah memberimu uzur karena sedang berjihad membela agama-Nya.
Sekarang di manakah generasi yang mengikuti jejakmu duhai Anas. Generasi yang menyesali dan menangisi ketika kehilangan shalat sunnah Fajar dan shalat Subuh?
#Syaiful_Anwar
#Fakultas_Ekonomi
#Universitas_Andalas
#Kampus2_Payakumbuh
#Kedahsyatan_Subuh
#Kedahsyatan_Subuh
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.