ISILAH HARI-HARIMU DENGAN KEBAIKAN!

Khazanah

 

Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh 

 

Saudaraku,  bersungguh-sungguhlah mengisi hari-harimu dengan nilai-nilai yang baik, dan perbaikilah segala tingkah lakumu yang tidak baik, seta bersiap-siaplah untuk menyambut kedatangan ajal. Sungguh dunia telah mengumumkan pada kalian untuk berangkat, disaat kalian sedang bersenda gurau dengan hal-hal yang bersifat sementara, padahal kalian akan dihisab. Mengaduhlah atas beratnya beban dan buruknya teman, mengaduhlah atas sedikitnya bekal dan jauhnya perjalanan. 

 

Saudaraku, kapankah engkau menunda taubat, sementara penundaan itu tidak akan dimaafkan. Telah berlalu masa yang panjang untuk berbuat kebaikan, sementara engkau masih asyik menghitung pergantian siang dan malam, akankah engkau diterima atau ditolak? Akankah engkau diperhatikan atau diabaikan? Akankah engkau esok menunggang kendaraan ataukah diseret dengan muka terbentur-bentur? Akankah engkau menjadi penghuni neraka atau menjadi pemilik kenikmatan dan kemewahan? Demi  Allah, telah beruntung orang-orang yang takut, dan merugi orang-orang yang menolak kebenaran. Ketahuilah, kepada Allah SWT akan kembali segala persoalan. 

 

Saudaraku, perhatikanlah sabda Rasulullah Saw….! Beliau bersabda, “Apabila anak cucu Adam sedang menghadapi sakarat, maka Allah SWT mengutus kepadanya lima malaikat. Malaikat pertama akan mendatanginya di saat ruhnya berada di tenggorokan. Lalu malaikat itu berseru kepadanya “Wahai anak cucu Adam, manakah badanmu yang kuat itu? alangkah lemahnya saat ini, manakah lidahmu yang begitu fasih? alangkah pendiamnya saat ini. Manakah keluargamu dan sahabatmu? alangkah takutnya engkau pada mereka saat ini”. Lalu malaikat kedua mendatanginya ketika ruh telah dicabut dan kain kafan telah dibentangkan. Malaikat itu berseru “Wahai anak cucu Adam, manakah kekayaan yang kau persiapkan untuk masa paceklik? manakah bangunan yang kau siapkan untuk menghadapi masa-masa yang menyeramkan?”. Kemudian malaikatr ketiga datang disaat ia berada dalam usungan. Malaikat itu berseru, “Wahai anak Adam, hari ini engkau akan mengunjungi suatu kaum yang belum pernah engkau kunjungi. Pada hari ini engkau akan masuk ke tempat yang sempit, dan engkau sebelumnya tidak pernah memasuki tempat yang sesempit itu. Berbahagialah engkau jika mendapatkan keridhaan Allah, dan celakalah engkau jika ditimpa kemurkaan-Nya”. Malaikat keempat mendatanginya ketika ia berada di liang lahat, lalu berseru, “Wahai anak cucu Adam, kemarin engkau berjalan di atasnya, hari ini engkau tergeletak di perutnya. Kemarin engkau di atasnya tertawa, hari ini engkau dalam perutnya menangis, dan kemarin engkau di atasnya melakukan dosa, sedangkan hari ini tinggallah bagimu penyesalan”. Terakhir malaikat kelima mendatanginya ketika tanah pekuburannya diratakan, dan keluarga, tetangga serta sahabat-sahabatnya telah kembali. Malaikat itu berseru, “Wahai anak cucu Adam, mereka menguburmu lalu meninggalkanmu, dan bila mereka tetap berada di dekatmu juga tak akan berguna bagimu. Engkau kumpulkan bait lalu engkau tinggalkan pada orang lain. Pada hari ini engkau akan pergi entah ke surga yang tinggi atau api yang menggejolak.” 

 

Saudaraku, diriwayatkan bahwa seorang ahli ibadah berkata, “Ilahi, aku bermaksiat pada-Mu di waktu aku masih kuat lalu mentaatimu di waktu aku telah lemah. Aku membuat-Mu murka di saat aku masih tegap, lalu berkhidmat pada-Mu di saat aku telah renta. Alangkah malangnya aku, apakah engkau mau menerimaku atas penyesalanku, atau menolakku karena kejahatanku”. Kemudian ia menangis hingga pingsan lalu jatuh ke tanah yang mengakibatkan kulit keningnya terkelupas. Lalu ibunya mendekatinya dan mencium keningnya, diusapnya kening anaknya lalu menangis dan berkata, “Pelipur laraku di dunia, permata hatiku di akhirat”. Tak lama kemudian si pemuda itu tersadar sedang tangannya memegang dirinya, nafasnya turun naik, air mata mengalir deras di pipi. Ia berkata pada ibunya, “Wahai ibuku, inilah peraduan yang sering engkau takut-takuti aku darinya. Inilah peraduan yang dahsyat, berguguran padanya orang-orang yang hebat. Alangkah menyesalnya diriku atas hari-hari yang telah berlalu, dan alangkah cemasnya aku terhadap hari-hari yang panjang yang akan kuhadapi tanpa persiapan. Wahai ibuku, aku takut diriku akan tinggal lama dalam penjara neraka. Alangkah sedihnya jika aku dilemparkan ke dalamnya dengan kepala kebawah dan alangkah menyesalnya jika nafasku terhenti di dalamnya. 

Wahai ibuku, lakukanlah apa yang aku katakan padamu.” Si ibu berkata “Wahai anakku, katakanlah aku akan melaksanakannya”. Ia berkata, “Letakkanlah pipiku diatas tanah lain, injaklah kepalaku agar aku dapat merasakan kehinaan di dunia, serta kenikmatan bersama Tuhanku. Semoga Allah merahmatiku dan menyelamatkanku dari api yang berkobar-kobar”. Tanpa menunggu lebih lama lagi, sang ibu segera melaksanakan permintaan anaknya. Saat ia diinjakinjak oleh ibunya, ia bergumam lirih “Inilah balasan orang yang berdosa dan bermaksiat, orang yang bersalah dan jahat. Inilah balasan orang yang tidak mau berdiri di hadapan-Nya, dan tidak merasa diawasi oleh Tuhannya yang Maha Tinggi”. Lalu pemuda itu memalingkan mukanya ke kiblat dan berkata 

labbaik…labbaik, tidaka ada sembahan yang haq selain Engkau, Maha Suci engkau, sungguh aku termasuk orangorang yang zalim”. Tak lama kemudian ia dipanggil Allah, ruhnya berpulang ke rahmatullah. 

 

Suatu ketika ibunya bermimpi, dalam mimpinya Ia melihat wajah anaknya laksana rembulan yang mengintip di balik awan, ibunya berkata kepadanya: “Wahai anakku, apa yang diperbuat Tuhanmu padamu?” ia berkata, “Derajatku diangkat dan tempatku didekatkan pada Rasulullah Saw.” Si ibu berkata, “Apa yang menyebabkanmu mengucapkan kalimat-kalimat itu sesaat menjelang kematianmu?” Ia menjawab, “Wahai ibuku, kudengar suara berbisik kepadaku, 

„Hai Imran, jawablah panggilan Allah azza wa Jalla. Maka aku menjawab dan menyambut panggilan-Nya.” 

 

#Syaiful_Anwar

#Fakultas_Ekonomi

#Universitas_Andalas

#Kampus2_Payakumbuh

#Heart_Laundry

#Isilah_Hari_Harimu_Dengan_Kebaikan

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *