Hadir di Aksi Geruduk Polda, GMSR Sumatera Barat Desak Polda Sumbar Copot Kapolres Solok dan Kapolres Solok Selatan

Matarakyat24.com, Padang, Sumatra Barat — Gerakan Mahasiswa Solok Raya (GMSR) Sumatera Barat turut hadir dan membersamai aksi unjuk rasa Geruduk Polda yang dilakukan oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM SI) Sumatera Barat di depan Polda Sumatera Barat, Selasa (3/12/2024). Mereka mendesak Kapolda Sumbar untuk mencopot Kapolres Solok dan Kapolres Solok Selatan akibat maraknya aktivitas tambang ilegal yang diduga dilindungi oleh oknum aparat.

Ketua GMSR Sumbar, Nopalion, menegaskan bahwa persoalan tambang emas ilegal di wilayah Solok dan Solok Selatan telah berlangsung lama dan tidak pernah terselesaikan. Ia juga menyebut adanya dugaan keterlibatan aparat kepolisian dalam melindungi aktivitas tambang ilegal tersebut.

“Sudah bertahun-tahun masalah tambang ilegal ini merenggut korban jiwa di Solok Selatan. Namun, tidak pernah ada penyelesaian. Baru-baru ini, di Kabupaten Solok, 13 orang meninggal akibat tertimbun tambang ilegal di sungai. Sampai saat ini, tidak ada penjelasan yang jelas,” ujar Nopalion dalam orasinya.

Selain itu, ia juga menyoroti insiden penembakan yang melibatkan aparat kepolisian di Solok Selatan yang menyebabkan tewasnya satu anggota polisi beberapa hari lalu. Menurutnya, kasus ini masih terkait dengan konflik tambang ilegal, kasus ini terjadi di wilayah Hukum Solok selatan, namun hingga hari ini tidak pernah muncul kapolres Solok Selatan.

“Kami mendesak Kapolda Sumbar untuk segera mencopot Kapolres Solok dan Kapolres Solok Selatan karena dinilai tidak serius menangani persoalan tambang ilegal dan diduga terlibat dalam lingkaran mafia tambang emas ilegal di wilayah ini,” tegasnya.

Para demonstran juga membawa spanduk berisi tuntutan agar pemerintah dan kepolisian bertindak tegas terhadap aktivitas tambang ilegal yang telah merugikan masyarakat serta lingkungan di daerah tersebut.

Selain itu aksi ini juga menuntut Pimpinan Polda Sumbar untuk bertanggung jawab atas kasus penembakan sesama anggota polisi di Solok Selatan.

“Kita minta Polri untuk melakukan reformasi kepolisian di Polda Sumbar, serta juga mengevaluasi sampai ke polres,” ujar Hanafi selaku Koordinator Umum unjuk rasa tersebut.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *