Matarakyat24.com, Jakarta – Kualitas SDM dan literasi digital, literasi digital dibilang cukup tidak baik karena contonya masih banyak yang membaca berita hanya judulnya saja.
“Penyebaran hoax banyak menyebar, kaum milenial sebagai agen perubahan di era digitalalisasi ini karena milenial harus melek digitalisasi atau digital”. Ungkap Farah Puteri Nahlia (Anggota Komisaris I DPR RI)
Pentingnya ruang digital sebagai alat kepemudaan, dimana pengembangan dalam dunia digital. Saluran Interaktif yang berperan sebagai ruang publik alternatif, misalnya ikut webinar ada banyak audiens dari berbagai macam latar belakang berbagai macam usia, juga mungkin ada yang muda ada yang sedikit lebih senior.
“Di sini kita bisa menjadikan webinar ini sebagai sarana interaktif bertukar pikiran dan berdiskusi menanyakan pertanyaan serta juga memberikan masukan”. Lanjut Farah
Digital dapat difungsikan sebagai alat kontrol sosial misalnya dengan adanya internet dengan adanya netizen netizen zaman now ini merupakan hal yang positif juga karena dapat mengawal sejumlah perumusan undang-undang dari parlemen.
Ini karena banyak konsumen dan dorongan-dorongan dari teman-teman di sosial media kemudian juga dengan adanya ruang digital ini dapat membantu untuk mengontrol pekerja atau pemerintah dan lain sebagainya kemudian juga dengan adanya ruang digital ini.
Tentunya dapat mendorong tercipta gerakan kepedulian atau suatu solidaritas sesama manusia misalnya, zaman dulu mungkin kalau ketika ingin bantu orang itu susah atau teman kita misalnya lagi kena musibah susah. Tapi sekarang sudah ada wadah yang namanya kita bisa atau enggak perlu lewat kita bisa kita bisa viralin lewat satu postingan kemudian banyak orang yang ngebantuin teman-teman.
Misalnya jika terjadi bencana alam sekarang dengan gampangnya bisa dibantu secara online atau rekening yang ada di TV. Zaman sekarang lewat Instagram, Tik Tok kita bisa tahu gimana kejadiannya dan kapan kita bisa bantu dan apa saja yang dibutuhkan. Timpal Farah
Pemanfaatan digital sendiri bagi kaum perempuan berpotensi untuk meningkat, karena itu pemberdayaan perempuan menjadi solusi dalam rangka menghadapi peningkatan angka partisipasi kerja, dengan mendorong vektor produktif yang memanfaatkan keterampilan digital.
Perempuan dapat menjadi lokomotif penguatan getah dan informasi melalui program-program literasi dan juga dengan adanya ruang digital ini ada potensi terciptanya wirausahawan perempuan. Yang mana mengutamakan optimalisasi perkembangan teknologi guna mendukung partisipasi perempuan lebih aktif jadi kita semua tahu bahwa dengan adanya ruang digital ini tentunya.