Farah DPR RI Gelar Forum Diskusi Publik Bersama Akademisi

Matarakyat24.com, Jakarta – Abad ke-21 diketahui merupakan abad yang digadang-gadang sebagai pencetus revolusi industri 4.0 yang mana abad 21 ini turut dilambangkan dengan era digital yaitu sebuah era yang dipresepsikan dengan kemudahan mengakses informasi dengan cepat dengan bantuan teknologi dan internet yang semakin berkembang dengan pesat.

“Dampak dengan adanya era digital yaitu terbentuknya sebuah budaya baru di masyarakat yakni di budaya digital atau culture” .Ungkap Farah Puteri Nahlia (Anggota Komisi I DPR RI) dalam webinar Forum Diskusi Publik dengan tajuk “Pendidikan Karakter Pancasila dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan” pada Senin(18/09/2023).

Secara pengertian budaya digital sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana teknologi dan internet membentuk cara-cara baru individu dalam berinteraksi di era digital, dengan kata lain budaya digital ini merepresentasasikan lahirnya pendekatan baru individu dalam berperilaku, berpikir, berkomunikasi di tengah masyarakat di era digital yang bersifat Maya.

Tujuan dan pencapaian penerapan di era digital ialah pembentukan mental yang tangguh melalui interaksi dan perdebatan yang sehat melalui interaksi, analisa yang baik.

Masalah dari hadirnya era digital di Indonesia, pada dasarnya masyarakat Indonesia sangat menerima dan telah beradaptasi dengan lahirnya era digital.

“Dampak yang ditimbulkan dari banjirnya informasi adalah tersebarnya informasi hoax, yang merupakan salah satu penyebab timbulnya disintegrasi bangsa. Sehingga kita tidak bisa menanggapinya dengan cara budaya digital maka tentu saja disintegrasi akan terjadi, timpal Farah”.

Munculnya fenomena penyebaran berita hoax ini dikarenakan karena rendahnya literasi digital masyarakat Indonesia melalui internet dan juga peredaran kabar bohong atau hoax di media sosial ,ini memicu terjadinya disintegrasi sesama bangsa.

Dr.Nursodik Gunarjo,S.Sos.,M.Si.(Plt.Direktur informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) juga memaparkan Dapat kita sadari bahwasanya Wawasan kebangsaan adalah pemahaman yang mendalam tentang identitas sejarah, budaya dan nilai-nilai yang membentuk negara kita termasuk di dalamnya tentang pengetahuan Pancasila, bhinneka tunggal Ika dan semangat kebinekaan yang telah menjadi inti dari jati diri bangsa Indonesia.

Wawasan kebangsaan juga mencakup hal-hal yang terkait dengan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya,agama, dan bahasa yang ada di Indonesia .

Cara mempertahankan dan meningkatkan wawasan kebangsaan ditengah tengah kemajuan teknologi disaat sekarang ini yaitu dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk memperkaya wawasan kebangsaan, memanfaatkan internet untuk memahami sejarah wawasan kebangsaan bahkan berinteraksi langsung dengan seluruh warga masyarakat yang ada di seluruh belahan Indonesia.

Dr.Rahayu.SE.Akt., MM Akademisi Universitas Moestopo juga mengungkapkan Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara yang mengutamakan kesatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Teknologi digital merupakan teknologi yang di mana pengoperasionalnya tidak lagi banyak membutuhkan tenaga manusia dan lebih cenderung merupakan sistem yang otomatis dengan sistem komputer.

Teknologi digital dapat digunakan untuk mengubah perilaku manusia, termasuk perilaku siswa dan pendidik dan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, merekam, memproses dan mendistribusikan ulang bahan ajar yang diperlukan.

Melalui teknologi digital dimanfaatkan sebagai alat dalam memajukan pendidikan ekonomi membasmi kemiskinan, mencerdaskan anak bangsa, mudah dalam berkarya kemudahan dalam kesehatan ,kemudahan murah harga dan mensejahterakan seluruh rakyat.