Farah Anggota DPR RI Ajak Masyarakat Bijak Dalam Bermedia Digital

Matarakyat24.com, Jakarta – Rabu (17/05) siang Kemkominfo kembali gelar Webinar Ngobrol Bareng Legislator Bersama DPR RI Komisi I via zoom meeting dengan dihadiri para tokoh dan millenial. Webinar ini dihadiri ratusan peserta dengan tujuan agar masyarakat bijak dalam menggunakan media digital.

Webinar kali ini dengan tema literasi digital dalam meningkatkan wawasan kebangsaan harapannya bisa lebih bijak lagi dalam menggunakan dunia digital dalam kehidupan sehari-hari. Ujar Farah.

Farah juga ngatakan Kita semua tahu bahwa saat ini hidup pada era digitalisasi. Yang namanya internet yang namanya teknologi adalah bagian dari keseharian kita.

“Tidak ada di antara kita yang bisa lepas dari teknologi dalam satu hari walaupun cuman satu jam saja, seperti WhatsApp Instagram Twitter Facebook dan lain sebagainya, Oleh karena itu kita semua harus sadar bahwa secara tidak langsung dunia digital mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari”. Ujar Farah

Dunia digital memiliki banyak manfaat yang positif namun dibalik itu semua terdapat pula dampak negatifnya. Pada masa globalisasi saat ini terdapat kekerasan dan kenakalan remaja, ancaman terorisme, Narkoba, psikotropika, zat aditif dan narkoba.

Itu merupakan beberapa contoh dampak negatif dari dunia digital yang dapat merusak generasi bangsa, sebagaimana yang diketahui Indonesia mempunyai goals “Menuju generasi emas pada tahun 2045”. Farah juga mengingatkan sebagai generasi penerus bangsa dan akhlak tidak boleh melenceng.

Boleh mengikuti trend namun jangan sampai lupa daratan, untuk itu diperlukan pengetahuan tentang karakter bangsa revolusi 4.0 sangat dibutuhkan pemuda pemudi yang memiliki karakter tangguh.

Di era globalisasi ini akan merusak generasi bangsa jika tidak tersaring dengan literasi yg baik dan akibatnya akan menciderai kehidupan bangsa, oleh karena itu bahwa bangsa Indonesia mempunyai “Pancasila” sebagai dasar negara yang menjadi penyaring dan penjaga kepribadian bangsa.

Peran masyarakat dalam meningkatkan wawasan kebangsaan diantaranya menerapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat harus tetap belajar terutama dalam teknologi digital, dan membudayakan literasi digital.

Peran pemerintah dalam meningkatkan wawasan kebangsaan diantaranya dengan memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital melalui perluasan jangkauan internet yang cepat dan stabil, mengadakan seminar, webinar literasi Digital wawasan kebangsaan dan mewajibkan kurikulum wawasan kebangsaan baik di sekolah, kampus, lembaga pelatihan sehingga jiwa nasionalisme akan muncul dan tumbuh sejak dini.

Bimo Nugroho (Deputi I Asian African Youth Government) juga memaparkan Lebih kurang 191 juta masyarakat Indonesia menggunakan media sosial di tahun 2021 dan meningkat menjadi 204 juta pengguna di 2022 (We Are Social and Hootsuit).

Rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan 8 jam 37 menit untuk penggunaan internet per hari untuk mengakses media sosial itu sebanyak 197 menit per hari. Di dunia digital yang penuh dengan informasi keberagaman dan jumlahnya bisa menjadi tantangan.

Beberapa hal yang perlu dipahami yang pertama beragamnya sumber informasi yang tersedia di platform online, perbedaan antara informasi yang akurat dan yang palsu atau hoax dan peran media sosial dalam penyebaran berita dan pandangan politik yang beragam.

Masyarakat Indonesia mengkonsumsi media sosial sebagai arus utama pencarian informasi yang melahirkan trend fenomena atau banjir informasi dan berkontribusi pada penyebaran hoax yang akan memicu disintegrasi.

Hoax merupakan informasi yang sengaja dibuat untuk disamarkan layaknya kebenaran dan sangat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa pada satu Agustus 2018 sampai 22 Juni 2021 menunjukkan terdapat 8499 isu hoax yang menerpa publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *